KONTEKS.CO.ID – Usus adalah salah satu organ penting dalam sistem pencernaan manusia. Namun,m usus buntu yang pecah dapat mengakibatkan kondisi medis yang serius dan memerlukan perawatan segera. Dalam artikel ini, kami akan membahas gejala dan penyebab usus buntu pecah.
Gejala usus buntu pecah dapat muncul tiba-tiba dan dapat menjadi sangat serius dalam waktu singkat. Beberapa gejala umum dari pecahnya usus buntu meliputi:
- Sakit perut yang parah di sebelah kanan bawah perut. Nyeri ini mungkin dimulai sebagai rasa sakit yang tumpul dan lambat laun semakin memburuk.
- Demam dan kedinginan. Suhu tubuh dapat meningkat hingga 38 derajat Celsius atau lebih dan dapat terjadi menggigil.
- Mual dan muntah. Mual dan muntah dapat terjadi karena peradangan pada usus buntu.
- Perut kembung dan tidak nyaman. Perut dapat terasa kembung dan terasa tidak nyaman.
- Diare atau sembelit.
Penyebab usus buntu pecah pecah biasanya terjadi karena terjadinya apendisitis, yaitu peradangan pada usus buntu. Apendisitis dapat terjadi karena beberapa penyebab, seperti:
- Penyumbatan usus buntu: Usus buntu dapat tersumbat oleh tinja atau benda asing yang menyebabkan peradangan.
- Infeksi bakteri: Infeksi bakteri dapat menyebabkan peradangan pada usus buntu.
- Trauma pada perut: Trauma pada perut, seperti benturan keras atau cedera, dapat menyebabkan pecahnya usus buntu.
- Kondisi medis lainnya: Beberapa kondisi medis seperti kanker usus besar, Crohn’s disease, dan ulkus dapat meningkatkan risiko terjadinya apendisitis.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"