KONTEKS.CO.ID – Elon Musk tampaknya batal bangun pabrik mobil listriknya, Tesla, di Indonesia. Kenyataannya gigafactory baru dibangun di Meksiko. Jadi pabrik Tesla baru bukan di Indonesia.
Sejatinya pengumuman pembangunan gigafactory yang akan dibangun Elon Musk di Meksiko diumumkan besok. Namun Presiden Meksiko Manuel López Obrador tidak sabar untuk merayakan pabrik Tesla baru masa depan di Monterrey, Meksiko utara.
Pagi ini Elon Musk dilaporkan sedang berbicara di telepon dengan Presiden Meksiko. Tak butuh waktu lama, López Obrador membuat pernyataan resmi dan mengonfirmasi bahwa Tesla memang akan membangun Gigafactory di Monterrey. Sekali lagi, pabrik Tesla baru bukan di Indonesia.
Ini bertentangan dengan komentar sebelumnya yang dibuat oleh Presiden Meksiko yang mengklaim tidak ada cara bagi Tesla untuk membawa manufakturnya ke negara bagian Nuevo Leon di Meksiko utara karena kekurangan air setempat.
Dia secara eksplisit meyakinkan penduduk setempat bahwa tidak ada pabrik haus air yang diizinkan di negara bagian itu.
Panggilan telepon pagi ini rupanya yang dibutuhkan Presiden untuk berubah pikiran. Elon Musk, menurut Presiden sendiri, meyakinkan pabrik hanya akan menggunakan air daur ulang dan menawarkan bantuan yang dirahasiakan dalam mengatasi masalah air.
Pada tahap ini masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan diproduksi Gigafactory tetapi rumornya tersebar luas. Ini bisa menjadi salah satu mobil listrik Tesla tetapi yang paling masuk akal adalah Model 2 yang akan datang.
Jika Tesla benar-benar ingin menjualnya dengan harga kurang dari USD30.000 (Rp460 juta), Musk harus menjaga biayanya serendah mungkin dan pabrik Meksiko dapat menjadi solusi sempurna.
Bagi Meksiko, Gigafactory artinya pekerjaan, itu berarti lebih banyak pembangunan di Monterrey yang sudah menjadi industri.
Pemerintah Meksiko telah membangun jaringan pipa baru untuk mengalirkan air langsung dari bendungan yang berjarak 100 km yang akan mencegah terulangnya musim panas lalu ketika rumah-rumah di daerah tersebut tidak memiliki air selama berminggu-minggu.
Diperkirakan menelan investasi USD10 miliar (Rp153,2 triliun), maka Tesla akan memiliki pabrik ketiganya di luar AS. Monterrey hanya berjarak 383 mil dari Giga Texas yang membuat logistik menjadi sangat mudah.
Pemerintah Meksiko telah mengonfirmasi akan mencocokkan insentif apa pun yang ditawarkan kepada Tesla di AS untuk membangun pabrik EV.
Sebelumnya, sepanjang tahun 2022, Elon Musk diklaim pemerintah akan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Terlebih di sini terdapat bahan tambang untuk pembuatan baterai kendaraan listrik. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"