KONTEKS.CO.ID – Pindad kini resmi merambah industri otomotif setelah sukses dengan beragam produk militer.
Kiprah pindah di industri padat teknologi ini ditandai melalui penamaan resmi mobil taktis produksinya dengan nama Maung. Tidak main-main, namanya langsung diberikan oleh Presiden Joko Widodo, Rabu, 18 Januari 2023.
Apakah Maung Pindad bisa bersaing dengan produk sejenis di pasar otomotif nasional yang sangat keras persaingannya?
Berikut bekal yang dibenamkan Pindad untuk Maung agar bisa menarik minat masyarakat “mengakuisisi” mobilnya.
Pada awalnya mobil ini dibuat dengan skala militer, dan Maung Pindad tergolong dalam jenis kendaraan taktis (Rantis). Tak heran unit memiliki braket yang dapat dipasangi senjata dengan dudukan spesifik.
Sementara untuk versi komersial atau sipil, Maung diberi label MV2 4X4. Kendaraan itu ditujukan bagi konsumen yang ingin merasakan ketangguhan mobil buatan Pindad.
Spesifikasi Maung Pindad
“Maung” MV2 4X4 merupakan mobil penggerak empat roda dengan ukuran ban 35 x 12.50 R17. Di dalam kapnya, Pindad menempatkan meisn diesel 4 silinder turbocharged berdaya 136 HP pada 3.200 RPM. Sedangkan torsi maksimumnya 385 Nm pada 2.600 RPM.
Mengemas transmisi enam percepatan, suspensi depan menggunakan independent coil spring. Sementara suspensi belakang rigid/independent with shock absorber.
Pindad Maung memiliki dimensi panjang 5.220 mm, lebar 2.010 mm, dan tinggi 1.860 mm. Jarak sumbu rodanya 3.220 mm dengan ground clearance 260 mm. Ini ideal guna melintasi berbagai medan jalanan, baik off-road atau on-road.
Sementara berat kosong Maung ialah 2.630 kg dengan kemampuan menahan berat maksimal hingga 3.200 kg. Ketika kondisi tangki bahan bakar full-tank, daya jelajahnya bisa mencapai 500 km.
Maung merupakan kendaraan operasional satuan TNI untuk medan offroad yang diciptakan untuk mendukung operasi, serta mobilisasi pertempuran jarak dekat dan jelajah dalam segala medan. Kendaraan ini memiliki kemampuan manuver yang gesit danhandal untuk mendukung mobilitas penggunanya.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit Puji Santosa menjelaskan, Kendaraan Operasional Satuan yang dipamerkan merupakan versi ketiga dari Maung. Ini adalah kombinasi untuk kegiatan pasukan di lapangan dan operasional komandan.
“Jadi kita desain ada tiga seri, seri yang pertama yaitu KOMANDO untuk komandan, seri kedua yaitu JELAJAH untuk kombinasi lapangan dan operasional, serta seri ketiga adalah TANGGUH untuk latihan tempur dan lain-lain sehingga dapat dilengkapi dengan senjata,” tutur Sigit.
Menurut Sigit, Maung versi ketiga ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dua versi sebelumnya. Kelebihan tersebut antara lain terletak pada kelincahannya dalam bermanuver dan dari sisi fungsionality bisa multi-purpose.
Proses produksi Maung dilakukan dengan optimalisasi komponen & ekosistem otomotif nasional, sehingga mendukung terciptanya ekosistem industri otomotif yang mandiri. Dengan optimalisasi ekosistem industri otomotif dalam negeri yang dilakukan Pindad dan mitra, TKDN dikembangkan sebesar mungkin hampir sekitar 65% yang akan terus ditingkatkan ke depannya.
Maung Pindad dapat mengangkut empat orang personel dan memiliki lima pintu yang dapat diakses, yakni 4 pintu samping dan 1 pintu belakang. Maung tersedia dengan pilihan atap menggunakan Hard Top, Soft Top dan atap terbuka.
Spek Maung MV2 4X4
Terkait versi sipilnya, hingga berita ini diturunkan, pihak Pindad belum memberikan informasi lengkapnya.
Namun bisa jadi, spesifikasinya tidak jaduh dari versi militernya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"