KONTEKS.CO.ID – Penyakit enteritis terjadi ketika kondisi peradangan berlangsung di dalam usus halus. Kondisi ini biasanya disebabkan infeksi bakteri atau virus dan dapat menyebabkan diare, mual, muntah, dan nyeri perut.
Penyakit enteritis dapat terjadi pada siapa saja, tapi lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang perjalanan internasional atau yang memiliki sistem kekebalan lemah.
Apa penyebab penyakit enteritis? Ini disebabkan infeksi virus atau bakteri yang dapat menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
Virus yang sering menyebabkan enteritis adalah norovirus dan rotavirus. Sementara bakteri yang sering menyebabkan enteritis adalah Salmonella, Shigella, dan Escherichia coli (E. coli). Kondisi ini juga dapat didorong oleh parasit seperti Giardia dan Cryptosporidium.
Lalu apa saja gejala enteritis? Gejala enteritis termasuk diare, mual, muntah, dan kram perut. Diare dapat menjadi cairan, berair atau berdarah.
Suhu tubuh dapat meningkat dan penderita dapat merasa lelah dan tidak bersemangat.
Pada beberapa kasus, gejala ini dapat berkembang menjadi dehidrasi, yang dapat mengakibatkan sakit kepala, pusing, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian.
Pengobatan Enteritis
Pengobatan enteritis tergantung pada penyebabnya. Jika enteritis disebabkan oleh infeksi virus, biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa perlu pengobatan khusus.
Namun, untuk mengatasi gejalanya, penderita disarankan meminum banyak air untuk mencegah dehidrasi, makan makanan yang mudah dicerna seperti nasi, kentang rebus, dan roti putih, serta menghindari makanan yang dapat memperparah gejala. Misalnya, makanan berlemak, makanan pedas, dan minuman beralkohol.
Jika enteritis disebabkan oleh bakteri atau parasit, biasanya diperlukan pengobatan khusus seperti antibiotik atau obat antiparasit. Penderita juga perlu mengonsumsi banyak cairan dan istirahat yang cukup untuk mempercepat pemulihan.
Pencegahan Enteritis
Disarankan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah beraktivitas di luar ruangan. Makanan dan air harus dipastikan bersih dan aman untuk dikonsumsi.
Hindari makanan yang tidak diketahui asal-usulnya atau yang telah terkontaminasi. Jika bepergian ke daerah dengan risiko tinggi terkena enteritis, disarankan untuk menghindari makanan dan air lokal yang tidak diolah dengan baik dan meminum air yang sudah dimasak atau air minum kemasan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"