KONTEKS.CO.ID – Keguguran suatu kondisi yang bisa menghadirkan banyak emosi dan tantangan bagi pasangan yang mengalaminya.
Penyebab keguguran dapat bervariasi, baik pada wanita maupun pada pria. Pada artikel ini, merujuk sejumlah artikel, kita akan menjelajahi faktor-faktor yang dapat menyebabkan keguguran serta risiko yang mungkin terjadi setelahnya.
Penyebab Keguguran pada Wanita
Keguguran pada wanita sering kali terkait dengan beberapa faktor. Salah satunya adalah kelainan genetik pada janin yang membuatnya sulit untuk berkembang dengan baik.
Selain itu, masalah hormonal seperti ketidakseimbangan hormon progesteron juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan kehamilan. Infeksi, seperti infeksi rahim atau infeksi menular seksual yang tidak diobati dengan baik, juga dapat berkontribusi terhadap keguguran.
a. Kelainan Genetik: Beberapa keguguran terjadi karena adanya kelainan genetik pada janin. Faktor-faktor genetik seperti kromosom yang tidak normal dapat mempengaruhi perkembangan embrio dan menyebabkan keguguran.
b. Masalah Hormonal: Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, terutama hormon progesteron yang berperan dalam mempertahankan kehamilan, dapat menyebabkan keguguran. Kekurangan progesteron atau peningkatan kadar hormon tertentu dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan kehamilan dengan baik.
c. Infeksi: Infeksi yang tidak diobati dengan baik juga dapat berperan sebagai penyebab keguguran. Infeksi pada rahim, seperti radang panggul atau endometritis, atau infeksi menular seksual seperti klamidia atau sifilis dapat meningkatkan risiko keguguran.
Penyebab Keguguran pada Pria
Meskipun keguguran umumnya terjadi pada wanita, pria juga dapat memiliki peran dalam keguguran yang terjadi. Salah satu penyebabnya adalah masalah genetik pada sperma, yang dapat mengganggu perkembangan embrio.
Faktor-faktor lingkungan, seperti paparan zat beracun atau radiasi, juga dapat mempengaruhi kesuburan pria dan meningkatkan risiko keguguran.
a. Masalah Genetik pada Sperma: Pria juga dapat berkontribusi terhadap keguguran. Kelainan genetik pada sperma dapat mengganggu perkembangan embrio dan menyebabkan keguguran.
b. Faktor Lingkungan: Paparan zat beracun atau radiasi dapat mempengaruhi kualitas sperma dan kesuburan pria. Jika kualitas sperma terganggu, kemungkinan keguguran juga dapat meningkat.
Faktor Risiko Setelah Keguguran
Setelah mengalami keguguran, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi pada wanita. Salah satunya adalah peningkatan risiko keguguran berulang pada kehamilan berikutnya.
Wanita juga dapat mengalami komplikasi fisik atau emosional setelah keguguran, seperti pendarahan yang berlebihan, infeksi, atau stres berkepanjangan.
Penting bagi pasangan yang mengalami keguguran untuk mencari dukungan medis dan psikologis yang tepat untuk membantu mereka pulih secara fisik dan emosional.
a. Keguguran Berulang: Salah satu risiko setelah keguguran adalah kemungkinan mengalami keguguran berulang pada kehamilan berikutnya. Jika ada masalah yang belum teridentifikasi yang menjadi penyebab keguguran sebelumnya, risiko keguguran berulang dapat meningkat.
b. Komplikasi Fisik: Setelah keguguran, beberapa komplikasi fisik dapat terjadi, seperti pendarahan yang berlebihan, infeksi rahim, atau sisa-sisa jaringan plasenta yang tidak terbuang dengan sempurna. Penting untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat setelah keguguran guna mengurangi risiko komplikasi.
c. Dampak Emosional: Keguguran dapat memberikan dampak emosional yang signifikan bagi pasangan. Stres, kecemasan, dan kesedihan berkepanjangan adalah beberapa dampak emosional yang dapat terjadi setelah keguguran. Dukungan emosional dan konseling psikologis dapat membantu pasangan dalam proses pemulihan.
Keguguran dapat disebabkan oleh berbagai faktor baik pada wanita maupun pada pria. Faktor genetik, masalah hormonal, infeksi, dan faktor lingkungan merupakan beberapa penyebab umum yang perlu diperhatikan.
Pascakeguguran, risiko keguguran berulang dan komplikasi fisik serta emosional dapat muncul. Penting bagi pasangan yang mengalami keguguran untuk mendapatkan dukungan yang sesuai untuk membantu mereka pulih secara menyeluruh.
Dalam artikel ini, kami telah menjelaskan faktor penyebab keguguran pada wanita dan pria, serta risiko yang dapat terjadi setelah keguguran.
Memahami penyebab dan risiko ini dapat membantu pasangan yang mengalaminya menghadapinya dengan lebih baik. Jaga kesehatan dan konsultasikan dengan profesional medis untuk informasi yang lebih lanjut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"