Lifestyle

Thalasemia, Cara Memahami Kelainan Darah yang Memengaruhi Kualitas Hidup

JAJAK PENDAPAT

Siapa pilihan Capres 2024 kamu?

KONTEKS.CO.ID – Thalasemia adalah salah satu jenis kelainan darah bawaan yang mempengaruhi produksi protein pembawa oksigen dalam tubuh, yang dikenal sebagai hemoglobin.

Pada individu dengan thalasemia, produksi hemoglobin terganggu atau tidak cukup, yang berdampak pada jumlah sel darah merah yang kurang dari normal.

Ini dapat menyebabkan sejumlah gejala yang berbeda, termasuk kelelahan, kelemahan, pucat, dan pertumbuhan yang lambat pada anak-anak.

Thalasemia dapat terjadi dalam berbagai tingkatan keparahan, termasuk thalasemia minor, intermedia, dan mayor. Thalasemia minor adalah bentuk paling ringan, di mana individu hanya membawa satu salinan gen yang terpengaruh.

BACA JUGA:   Ketahui, Begini Cara Penanganan Limbah yang Baik dan Benar

Mereka mungkin memiliki sedikit atau tanpa gejala sama sekali, dan pengobatan tidak diperlukan dalam kasus ini. Namun, mereka tetap menjadi pembawa gen dan dapat mentransmisikan kondisi ini kepada anak-anak mereka.

Thalasemia mayor adalah bentuk paling parah dan mempengaruhi individu yang mewarisi dua salinan gen yang terpengaruh. Penderita mengalami gejala yang serius sejak lahir atau dalam beberapa bulan pertama kehidupan.

Kondisi ini membutuhkan perawatan medis intensif dan pengobatan berkelanjutan untuk menggantikan hemoglobin yang kurang melalui transfusi darah.

Pengobatan jangka panjang dapat menyebabkan akumulasi besi dalam tubuh, sehingga diperlukan terapi pengelolaan besi untuk mencegah kerusakan organ.

BACA JUGA:   Cara Mencairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Online Melalui HP

Selain transfusi darah, transplantasi sel induk donor juga dapat menjadi pilihan pengobatan untuk thalasemia mayor. Prosedur ini melibatkan penggantian sumsum tulang yang menghasilkan sel darah merah yang sehat dengan sel induk donor.

Transplantasi sel induk donor dapat menyembuhkan thalasemia mayor, tapi prosedur ini kompleks dan memerlukan kecocokan yang tepat antara donor dan penerima.

Penting bagi individu yang terdiagnosis penyakit ini untuk mendapatkan perawatan yang komprehensif dan terkoordinasi dari tim medis yang berpengalaman dalam pengobatan kondisi ini.

Perawatan yang tepat melibatkan pemantauan rutin, pengobatan penunjang, manajemen besi, dan dukungan psikologis.

BACA JUGA:   Cara Mengatasi Koneksi Internet Telkomsel Lemot, Coba Lakukan Ini!

Penting juga bagi individu dan keluarga mereka untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang kondisi ini, termasuk tentang risiko yang terkait dengan reproduksi dan cara-cara untuk mengelola kondisi secara efektif.***



Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"

Authors

Berita Lainnya

Muat lagi Loading...Tidak ada lagi