KONTEKS.CO.ID – 4 jenis benjolan di pergelangan tangan yang umum terjadi. Untuk penjelasan selengkapnya simak dalam artikel ini.
Munculnya benjolan di pergelangan tangan seringkali menimbulkan kekhawatiran.
Pasalnya, ada anggapan umum bahwa benjolan berkaitan dengan kanker. Padahal, benjolan di pergelangan tangan bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Faktanya, ada banyak kondisi medis yang bisa menyebabkan terbentuknya simpul pergelangan tangan. Salah satunya adalah lipoma.
Meski demikian, kondisi ini umumnya bersifat jinak (non-kanker), artinya tidak berbahaya.
Mengutip dari beberapa sumber, di bawah ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan munculnya benjolan di pergelangan tangan.
1. Lipoma
Lipoma adalah massa berisi lemak yang menumpuk di antara lapisan kulit dan otot. Benjolan ini dapat muncul di bagian tubuh mana saja, namun paling sering ditemukan di leher, bahu, ketiak, dan pergelangan tangan.
Lipoma seringkali luput dari perhatian mereka yang terkena karena tidak menimbulkan rasa sakit.
2. Kista ganglion
Kista ganglion adalah penyebab paling umum dari benjolan di pergelangan tangan. Benjolan dari kista ganglion dapat tumbuh di sepanjang tendon dan sendi pergelangan tangan.
Selain di pergelangan tangan, kista ganglion juga bisa ditemukan di bagian tubuh lain seperti kaki dan pergelangan kaki.
Ukuran kista ganglion bervariasi dari sebesar kacang polong hingga sebesar bola golf.
3. Kutil
Kondisi lain yang dapat menyebabkan benjolan di pergelangan tangan adalah kutil. Kutil disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) pada kulit.
Virus penyebab kutil sangat mudah menular. Penularan ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita atau benda yang terkontaminasi virus HPV.
4. Kista epidermoid
Kista epidermoid juga dapat menyebabkan benjolan di pergelangan tangan. Kista ini tumbuh dan membentuk gumpalan ketika sel kulit mati terperangkap di dalam kulit.
Selain kulit di pergelangan tangan, kista epidermal bisa muncul di kulit kepala, wajah, leher, pergelangan tangan, punggung, dan alat kelamin.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"