KONTEKS.CO.ID – Bagi umat Muslim, bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Selama sebulan penuh, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dengan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari fajar hingga maghrib.
Meski penjelasan tentang puasa secara detail dalam ajaran Islam, namun masih ada beberapa mitos dan kekeliruan yang berkembang di kalangan masyarakat.
Sengaja melakukan makan minum, muntah memang bisa membatalkan puasa, namun bagaimana dengan berkata kasar atau kotor?
Banyak anggapan bahwa melakukan hal tersebut saat puasa juga dapat membatalkan puasa.
Secara teknis, berkata kasar saat puasa tidak akan membatalkan puasa. Namun, puasa sebenarnya bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, melainkan juga tentang menahan diri dari perilaku buruk.
Oleh karena itu, sebaiknya kita menjaga perilaku kita dengan menghindari berkata kasar saat puasa dan memperbaiki perilaku secara keseluruhan.
Dalam hadis riwayat An-Nasa’i, menyebutkan bahwa pada hari seseorang dari kamu berpuasa janganlah ia berkata kotor dan berbuat gaduh, dan apabila ada orang mengajak berbantah dan bermusuhan hendaklah ia mengatakan, “Saya sedang berpuasa.”
Meski larangan tersebut tidak secara tegas menyebutkan bahwa berkata kasar saat puasa dapat membatalkan puasa, namun sebaiknya kita menghindari perilaku tersebut. Hal ini karena dapat membuat kita kehilangan pahala dari Allah SWT.
Saat kita berhadapan pada situasi di mana kita mendapatkan hinaan dan kata kasar dari orang lain, sebaiknya kita tidak membalas dengan cara yang sama.
Sebaliknya, kita harus bersikap sabar dan membatasi diri serta mengatakan bahwa kita sedang berpuasa. Dengan menyadari sepenuhnya bahwa kita sedang berpuasa, maka kita akan terhindar dari berkata kasar yang dapat merugikan diri sendiri dan menyakiti orang lain.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"