KONTEKS.CO.ID – Banyak yang bersuka cita atas datangnya bulan puasa. Banyak orang berencana untuk berbuka puasa bersama dengan anggota keluarga, teman atau kolega. Tak heran jika banyak dari Anda yang begitu heboh dengan datangnya bulan suci ini.
Selama bulan puasa, setiap Muslim wajib menahan dahaga dan lapar selama satu bulan dari matahari terbit sampai matahari terbenam. Tapi tahukah Anda bahwa setiap negara berbeda durasi dalam menjalankan waktu berpuasanya. Beberapa hanya berdurasi 9 jam, sementara yang lain berdurasi hingga 20 jam.
Di Indonesia, seluruh umat Islam diwajibkan untuk menahan diri dari rasa haus dan lapar, yang biasanya berlangsung selama 13 jam dari matahari terbit hingga matahari terbenam.
Di negara lain, seperti Chili, puasa hanya berlangsung selama sembilan jam. Namun, mereka yang menjalani ibadah puasa di Greenland, Islandia, hingga Finlandia, harus menahan rasa haus dan lapar selama 21 jam.
Secara ketentuan, acuan waktu puasa umat Islam adalah fenomena alam. Tentu kita mengetahui waktunya mulai dari terbit fajar sampai matahari terbenam. Kemudian akibat gerak bumi, yaitu rotasi dan revolusi yang ini kemudian menyebabkan ada perbedaan waktu puasa.
Lebih jelas berikut penjelasannya:
1. Patokan masa prapaskah adalah fenomena alam dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari. Selama ini, setiap muslim harus menahan rasa haus dan lapar. Oleh karena itu, lamanya puasa bervariasi dari satu negara ke negara lain.
Mengapa waktu berubah secara berbeda di berbagai daerah. Pada dasarnya disebabkan oleh rotasi dan revolusi bumi. Gerakan-gerakan ini dipengaruhi oleh rotasi bumi dan matahari. Dengan demikian, lamanya siang hari muncul di daerah tersebut, dan waktu shalat, berbeda-beda.
2. Bagaimana rotasi dan revolusi mempengaruhi panjang puasa, karena disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya. Bumi terus mengorbit, memengaruhi cara kita melihat siang dan malam. Satu hari didefinisikan sebagai jumlah sinar matahari yang mengenai sebagian bumi.
Jika Anda tidak tahu, sesuatu terjadi pada malam hari. Orbit bumi, pada gilirannya, adalah pergerakan bumi saat berputar mengelilingi matahari, yang dapat memengaruhi panjang siang dan malam.
Ini memungkinkan untuk membedakan antara lama puasa di berbagai negara. Tetap saja, semakin lama puasa berlangsung, semakin banyak pahala yang Anda dapatkan. Di sisi lain, Anda dapat memperkuat iman Anda dengan melakukannya tanpa paksaan.
Puasa yang teratur tentu saja dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat. Jadi cobalah untuk memaksimalkannya dengan makan makanan bergizi dan berolahraga secara teratur. Namun, berpuasa selama 20 jam atau lebih mungkin memerlukan perencanaan nutrisi dari dokter untuk perencanaan lebih lanjut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"