KONTEKS.CO.ID – Puasa merupakan suatu ibadah wajib yang dilakukan umat muslim sebagai bentuk pengendalian diri dan kepatuhan pada perintah agama.
Namun, bagi ibu hamil, puasa bisa menjadi hal yang kontroversial karena ada risiko kesehatan yang terkait dengan puasa pada kondisi kehamilan.
Secara umum, ibu hamil dianjurkan untuk tidak berpuasa. Kondisi kehamilan memerlukan asupan nutrisi yang cukup dan teratur untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Puasa dapat menyebabkan kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh janin dan ibu hamil. Selain itu, ibu hamil yang berpuasa juga berisiko mengalami dehidrasi dan hipoglikemia (kadar gula darah rendah).
Namun, dalam beberapa kasus, ibu hamil yang sehat dan tidak memiliki risiko kesehatan tertentu dapat berpuasa dengan syarat mendapat persetujuan dari dokter kandungan yang merawat.
Hal ini berlaku untuk ibu hamil yang kondisi kehamilannya stabil, tidak mengalami penyakit kronis, dan tidak mengalami anemia atau gangguan nutrisi lainnya.
Bagi ibu hamil yang memutuskan untuk berpuasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, ibu hamil perlu mengonsumsi makanan yang seimbang dan nutrisi yang cukup saat berbuka dan sahur.
Kedua, ibu hamil perlu menghindari makanan pedas, berlemak, dan berat saat berbuka. Ketiga, ibu hamil perlu minum air putih dan cairan lainnya secara teratur selama waktu yang diizinkan untuk makan dan minum.
Dalam kondisi tertentu, dokter kandungan dapat menyarankan ibu hamil untuk berpuasa hanya sebagian waktu atau untuk membatasi jumlah waktu puasa. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko terhadap kesehatan ibu dan janin.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"
