KONTEKS.CO.ID – Kehamilan, masa yang ditunggu-tunggu oleh pasangan suami-istri yang ingin memiliki keturunan. Namun pada beberapa kasus, seorang ibu hamil mengalami keguguran bahkan bisa berulang kali.
Menurut situs The American College of Obstetricians and Gynecologists, keguguran berulang terjadi saat ibu hamil mengalami dua kali atau lebih keguguran secara berturut-turut.
Jika pada masa kehamilan ibu telah mengalami tiga kali keguguran berulang, alangkah baiknya untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian fisik secara menyeluruh.
Sayangnya, sekitar 50-75% kasus keguguran berulang tidak bisa terdeteksi pasti apa penyebabnya. Tapi beberapa faktor berikut ini mungkin menjadi penyebab keguguran berulang pada ibu hamil:
Jumlah kromosom tidak normal
Lebih dari 50% kasus keguguran yang terjadi pada trimester pertama tanpa kondisi medis yang mendasari. Namun, paling sering hal ini terjadi karena adanya kelainan kromosom.
Keguguran mungkin terjadi saat embrio menerima jumlah kromosom yang tidak normal pada proses pembuahan. Ini akibat adanya masalah genetik yang terjadi secara tidak sengaja dan bukan karena kondisi medis tertentu.
Gangguan pembekuan darah
Kondisi seperti lupus eritematosus sistemik dan sindrom antifosfolipid (APS) bisa menjadi penyebab keguguran berulang karena memicu perlengketan darah.
Kedua kondisi ini adalah gangguan langka pada sistem kekebalan tubuh. Sebab memengaruhi aliran darah ke plasenta sehingga plasenta tidak berfungsi dengan baik.
Karena kondisi tersebut, janin di dalam kandungan bisa kehilangan oksigen dan nutrisi penting sehingga memicu terjadinya keguguran. Umumnya, ibu hamil yang mengalami keguguran berulang memiliki darah yang cenderung menggumpal.
Masalah tiroid
Penyakit atau gangguan tiroid juga bisa berkaitan dengan peningkatan risiko komplikasi kehamilan lainnya, termasuk keguguran berulang. Oleh karena itu, ibu perlu memastikan bahwa fungsi tiroid di dalam tubuh sehat sebelum melakukan rencana kehamilan.
Masalah rahim
Kelainan bentuk pada rahim bisa menjadi penyebab dan meningkatkan risiko keguguran berulang serta bayi lahir prematur. Tidak hanya itu, kelainan bentuk panggul juga bisa menjadi penyebab terjadinya keguguran pada ibu hamil.
Inkompetensi serviks
Inkompetensi serviks merupakan suatu kondisi ketika serviks atau leher rahim membuka terlalu awal saat masa kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan ibu hamil mengalami persalinan prematur atau bahkan keguguran, terutama saat trimester kedua kehamilan.
Jika seseorang mengalami inkompetensi atau kelemahan serviks dan mempunyai riwayat keguguran ada kemungkinan dokter melakukan pengamatan lebih jauh.
Apabila Anda pernah mengalami keguguran lebih dari satu kali, umumnya dokter akan menyarankan untuk melakukan tes. Tes ini berfungsi untuk mencegah sekaligus mengurangi risiko keguguran lebih lanjut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"