KONTEKS.CO.ID – Toxic relationship adalah sebuah istilah untuk menggambarkan suatu hubungan yang tidak sehat dan mungkin dapat memberikan pengaruh buruk terhadap fisik maupun mental seseorang.
Toxic relationship benar-benar tidak baik dalam hubungan karena akan menyebabkan lelah fisik maupun pikiran.
Bahkan tidak sedikit juga toxic relationship yang parah secara fisik bisa menyebabkan dampak kematian.
Oleh sebab itu, jika kamu mengalami indikasi yang mengarah ke toxic relationship, baiknya segera lepaskan meski dengan merelakan suatu hubungan yang sudah dibangun lama. Seperti apa indikasi hubungan yang toxic?
Berikut ciri-ciri toxic relationship
1. Berkata Kasar
Berbicara kasar dengan pasangan merupakan salah satu bentuk kekerasan verbal dan merupakan ciri-ciri hubungan yang toxic.
2. Melakukan kekerasan fisik
Selain kekerasan verbal, kekerasan fisik dalam suatu hubungan juga termasuk toxic relationship. Pasangan yang tidak sehat secara emosional sering kali mudah main pukul.
3. Over protektif atau posesif terhadap pasangan
Hubungan yang tidak sehat alias bisa berupa mengekang, mengendalikan dan terlalu protektif terhadap pasangannya. Hubungan yang toxic terjadi bila salah satu pihak selalu mengontrol pihak lainnya bahkan memaksakan kehendaknya.
4. Sulit menjadi diri sendiri
Ketika selalu diatur oleh pasangan, seseorang akan sulit untuk menjadi diri sendiri. Seorang tersebut akan merasa terkekang dan merasa bahwa hidup berjalan tidak seperti semestinya.
5. Saling Curiga
Rasa cemburu dalam hubungan merupakan hal yang normal sebagai salah satu bentuk kasih sayang dan kepedulian. Namun, hal tersebut bisa menjadi toxic jika rasa cemburu ini berlebihan sampai melakukan hal-hal ekstrem dan membuat pasangannya merasa terkekang.
6. Sering berbohong
Salah satu pondasi dalam setiap hubungan yang sehat adalah kejujuran. Jika pasangan sering berbohong dan menutupi banyak hal, berarti hubungan tersebut sedang berada dalam toxic relationship.
7. Tidak saling mendukung
Selain kejujuran, pondasi penting lain dalam hubungan yang sehat adalah saling mendukung satu sama lain. Namun pada hubungan yang toxic, hal tersebut tidak ada melainkan setiap pencapaian yang diperoleh itu dianggap sebuah kompetisi.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"