KONTEKS.CO.ID – Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar jargon. Nilai-nilainya harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terangkum dalam aplikasi “NIMCO-APPS”.
Hebatnya, aplikasi “NIMCO-APPS” yang bearoma Pancasila ini pernah menyabet penghargaan global di Malaysia. Menyingkirkan ratusan aplikasi lainnya.
Adalah tim mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang membesut aplikasi “NIMCO-APPS”. Mereka berhasil meraih medali emas dan penghargaan khusus pada kompetisi International Invention and Inovation Competition (I3C) Malaysia, pada akhir 2021.
International Invention and Inovation Competition merupakan cabang kompetisi di bidang penalaran. Ini terdiri dari beberapa kategori, salah satunya kategori Social Science atau Ilmu Sosial.
Kompetisi skala global itu diikuti oleh berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi dengan total peserta mencapai 400 peserta dari seluruh dunia.
Kompetisi di bidang penalaran tingkat dunia ini mendorong para generasi muda milenial untuk berpikir kritis dalam menciptakan ide-ide kreatifnya. Kegiatan diikuti oleh 10 negara, yaitu Malaysia, India, Thailand, Myanmar, Vietnam, Indonesia, Iran, dan lainnya.
Tim mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi menjadi salah satu finalis dalam ajang dunia ini. Mereka terdiri dari Irfan Hermawan (2019), Sayyidah Fatimah Nurdin (2019), Puja Agung (2019), Vira Ammalia Rizqi (2019) dan Tawang Kanthi Utami (2019).
Tim mengusung isu demoralisasi pada remaja. Isu ini berangkat dari keprihatinan mereka melihat maraknya kasus kriminalitas dan kenakalan remaja di Indonesia yang pada akhirnya berdampak pada degradasi moral anak bangsa.
Irfan dan tim merasa Indonesia belum memiliki platfrom edukasi digital yang berkesinambungan dengan era digital terkait penerapan ilmu kecakapan sosial berbasis Pancasila yang dapat diakses secara umum. Dia juga merasa solusi dan sosialisasi yang ditawarkan pemerintah saat ini masih bersifat eklusif.
Bahkan tidak banyak memberikan keefektifan secara nyata pada perubahan masyarakat terutama generasi milenial. Karena itu, Irfan dan tim membuat inovasi berupa aplikasi kecakapan sosial berbasis nilai-nilai Pancasila.
“Menurut saya, pemerintah perlu membuat suatu platform digital guna mengatasi degradasi moral pada anak. Tak hanya itu, saat ini kemajuan teknologi digital sudah sangat berkembang pesat dan mayoritas pengguna smartphone adalah anak-anak dan remaja,” papar Irfan di laman UNY, Minggu, 1 Oktober 2022.
Kemudian mereka menghasilkan aplikasi “NIMCO-APPS”. Aplikasi menyediakan banyak media untuk menyajikan berbagai macam materi dan video pembelajaran yang ditujukan bagi anak dan remaja.
Materinya dalam berbagai bentuk, mulai dari visual artikel, audio podcast, video animasi, tes kecakapan sosial, dan sertifikat hasil tes. Harapannya, melalui aplikasi ini, usia anak dan remaja dapat belajar tetang kecakapan sosial melalui platform digital yang juga dapat diawasi oleh orang tua, dengan berbagai pengalaman menarik di dalamnya, mulai dari artikel, podcast, video, dan uji kemampuan.
Pada pelaksanaan kompetisi Irfan dan tim mempresentasikan inovasi yang mereka susun dalam bahasa Inggris. Juri yang menilai projek Irfan dan tim berasal dari negara India dan Iran, dan hal ini cukup menjadi tantangan khusus bagi tim.
Berkat usaha dan perjuangan seluruh anggota tim, Tim mahasiswa prodi Sosiologi UNY berhasil meraih penghargaan Medali Emas dan Penghargaan Khusus dari lembaga penelitian asal Nigeria. Irfan juga mengemukakan bahwa aplikasi ini akan dikembangkan dan bekerja sama dengan instansi yang berwenang seperti dinas pendidikan daerah, KOMINFO dan lembaga yang dapat mendukung realisasi dari aplikasi yang mereka susun. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"