KONTEKS.CO.ID – Haters Dewi Perssik, Winarsih telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik.
Winarsih bertemu dengan Dewi Perssik dan Sri Muna, ibunda Depe. Perempuan berusia 50 tahunan itu bersujud dan cium kaki ibunda Depe sambil menangis, berharap maaf berkali-kali.
Winarsih mencabut kata-kata hinaan yang pernah diucapkan di videonya. Depe sempat disebut lonte, balon, dan lain sebagainya. Kini Winarsih menyebut Depe sebagai orang baik dan keturunan ulama.
Tapi ibunda Depe masih kesal dengan perilaku Winarsih. Dia tidak bisa terima putrinya disebut dengan kata-kata kotor yang melecehkan martabat Depe juga keluarga besar.
“Dulu anak saya dikatain balon. Apa sih itu artinya. Jahat sekali ibu itu. Darah tinggi saya jadi kumat. Dewi diomongin tetangga. Sedih saya. Saya bangga sekali dengan Depe. Dia pekerja keras. Kini, dia kepala rumah tangga setelah suami saya meninggal,” kata Sri Muna yang dikutip dari YouTube Cumi Cumi pada Rabu, 30 November 2022.
Di hadapan media, ibunda Depe dan Dewi Perssik, Winarsih mencabut semua kata-kata buruk yang pernah dilontarkan untuk sang pedangdut.
“Lalu perkataan saya tentang adek Dewi Perssik, lonte, balon, germo, itu semua tidak benar,” ujar Winarsih dalam konferensi pers kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan pada Selasa, 29 November 2022 sore.
Kini, Winarsih menyebut Dewi Perssik sebagai orang baik dan berasal dari keluarga ulama. Dia juga mengatakan ucapannya tentang Kota Jember juga tak benar.
“Dewi Perssik itu orang baik keluarga ulama. Dan pernah saya katakan, Dewi persik pintar ngomong, kok nggak pintar ngomong, itu banyak lakinya itu semua tidak benar. Ternyata dia orang ulama, keturunan orang ulama,” katanya.
“Dan keluarga Jember, bajingan, pintar main sihir, main dukun itu semua tidak benar. Kota sana kota pesantren, kiai, ulama dan umi, berpendidikan, umi,” katanya.
Kalimat yang diucapkan Winarsih mendapat tuntunan dari tim pengacaranya karena Winarsih disebut tidak lancar menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Winarsih dalam keseharian lebih sering bercakap dalam bahasa Madura.
Selain itu, Winarsih juga menyatakan bahwa Dewi Perssik iri dengan Lesti itu juga tak benar.
“Di Jember itu nggak ada dukun, orang pendidikan, kiai, pesantren. Dan saya bicarakan Dewi iri sama nak Lesti, itu tidak benar. Ternyata dia orangnya baik, dia nggak iri walaupun dia tuh seperti apa, dia nggak iri,” katanya sambil menahan tangis.
“Saya omongan itu salah semua bohong. Maaf ibu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya ibu, umi, saya minta maaf umi, Mbak Dewi dan keluarga, saya minta maaf umi,” katanya menangis.
“Tolong bukakan hati umi, minta maaf saya umi. Minta maaf kepada masyarakat Jember, kota Santri, saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Minta maaf seluruh rakyat Indonesia,” lanjutnya.
Dia mengaku menyesali perbuatannya. Winarsih berjanji tak akan mengulangi perbuatannya tersebut.
“Saya janji tidak akan mengulangi seperti ini lagi. Saya menyesal, tolong saya umi, saya, maafkan saya umi, adek Dewi Perssik tolong maafin saya, tolong, saya tidak akan ulangi seperti ini lagi,” harapnya.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"