KONTEKS.CO.ID – Komika Popon Kerok telah ramai di perbincangkan di Twitter terkait materi stand up-nya yang menyinggung soal LGBT.
Pada potongan video yang beredar di Twitter, Popon menyampaikan keresahannya terkait LGBT yang merasa tidak normal saat tidak bisa hamil.
Materi Popon pun dinilai terlalu berani dan mengarah pada ujaran kebencian terhadap kaum LGBT.
Banyak netizen yang menilai jika sebagai komika Popon merupakan sosok yang close minded.
“Si popon ini nutupin ke-misoginis-an dan ke-homophobic-an nya di balik istilah “close minded” supaya dia bisa leluasa berujar kebencian dgn “lugu”,” komentar salah satu netizen.
“Yang paling berbahaya dr ucapan Popon Kerok menurutku disinformasi bahwa orang close-minded macam dia adalah korban/tidak punya power, yg open-minded lbh powerful. Dia abai terhadap data yang menunjukkan jumlah korban KS dan bully terbanyak adalah perempuan dan queer,” cuit netizen lainnya.
Namun, tak sedikit juga yang membela Popon atas materi-materi yang disampaikannya.
“Bentar, kenapa pada ribut soal materi Popon ya, katanya komika pakai keresahan, ya itu kan keresahan dia, dan kenyataannya kaum LGBT emang gak bakal bisa punya anak (normally) kan, kenapa pada ribet banget sih kalian kaum open minded. Aneh banget dah,” cuit netizen yang membela Popon.
“Padahal apa yang dibilang Popon bener banget lho, fakta itu, kecuali kalau emang jalan hidupnya udah nyimpang terus jadi gay pasti ngamuk denger stand up begitu,” cuit netizen lainnya.
Namun, akibat materi Popon tersebut, ada sebagian netizen mengenaralisir bahwa semua komika memiliki pemikiran yang sama dengan Popon.
Hal itu langsung membuat Ernest Prakasa ikut berkomentar. Lewat cuitan di Twitter-nya, Ernest meminta agar tidak mengeneralisir semua komika.
“Lo boleh setuju ama Popon, lo boleh gak setuju sama Popon. Yang lo gak boleh, adalah menggeneralisir kami SEMUA komika. Yang itu pliss banget jangan ya,” cuit Ernest Prakasa.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"