KONTEKS.CO.ID – Berbagai ulah sebagian masyarakat Indonesia terkait konser Coldplay di Jakarta pasti bikin bingung Chris Martin Cs. Tingginya minat masyarakat Indonesia nonton konser band asal Inggris, Coldplay membuat penipuan makin marak.
War tiket yang bikin heboh. Lalu tiket konser Coldplay yang terjual ludes dalam sekejap. Jasa titip war yang meraja lela. Plus, ada saja pihak yang berupaya mencari cuan mengaku jastip untuk melakukan penipuan.
Banyak yang menjadi korban, setidaknya ada puluhan orang menjadi korban penipuan. Bahkan dengan kerugian yang ditaksir hingga ratusan juta rupiah.
Seperti yang terjadi pada seorang remaja asal Kampung Cisarua, Desa Bojong, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.
Data pribadi milik seorang perempuan berinisial AF (19). Data itu dimanfaatkan pelaku penipuan untuk meraup keuntungan dari para korban dengan modus penjualan tiket konser Coldplay.
Data pribadi AF kemudian dipakai membuat rekening bank yang menjadi tempat para korban menyetorkan uang pembelian tiket konser yang akan berlangsung pada November 2023 mendatang.
Terungkapnya modus penipuan itu setelah tiga orang yang mengaku sebagai korbannya membuat cuitan di media sosial Twitter. Para korban diminta mengirimkan uang Rp10 juta untuk membeli empat tiket konser Coldplay.
Korban diberi jaminan berupa buku rekening, KTP, dan nomor WhatsApp yang semuanya atas nama AF. Namun setelah korban mentransfer uang yang diminta, akun tersebut langsung lenyap.
AF berharap kasus yang menimpanya tak terjadi pada orang lain dan tak ada korban lainnya. Apalagi akibat kasus itu, ada sejumlah orang yang kemudian menuding hal yang tidak-tidak padanya dan keluarga.
Sementara itu Kapolsek Gununghalu, AKP Wasiman mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari korban terkait kasus dugaan pencurian data pribadi untuk penipuan tersebut.
“Kasusnya sudah kami terima dan ditindaklanjuti. Dari keterangan korban ini, identitasnya memang dipakai oleh pelaku penipuan. Padahal dia tidak pernah melakukan transaksi seperti itu,” kata Wasiman.
Saat ini pihaknya masih mendalami modus pencurian data pribadi milik korban. Korban juga diminta memperketat keamanan data-data pribadinya mengantisipasi pencurian serupa.
“Kita belum tahu modus pencurian data pribadinya seperti apa, saat ini masih kita dalami terus,” ujar Wasiman.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"