Digital

Jutaan Ikan Mati Terebus Suhu Panas Ekstrem di Sungai Australia


KONTEKS.CO.ID – Jutaan ikan mati gegerkan penduduk Kota Menindee, Australia, Minggu, 19 Maret 2023. Saat terbangun dari tidur, mereka menemukan jutaan ikan mati di sungainya.

Ikan mati dalam skala besar pertama kali dilaporkan pada Jumat pagi di Kota Menindee, New South Wales (NSW).

Otoritas sungai negara bagian mengatakan, jutaan ikan mati akibat dari gelombang panas yang sedang berlangsung. Ini memengaruhi Sungai Darling-Baaka.

Penduduk setempat mengatakan itu adalah peristiwa kematian ikan terbesar yang melanda kota itu. Kejadian kematian massal ikan signifikan terjadi hanya tiga tahun lalu.

Dalam sebuah posting Facebook, Departemen Industri Primer (DPI) NSW mengatakan, gelombang panas membuat “tekanan lebih lanjut pada sistem yang telah mengalami kondisi ekstrim dari banjir skala besar”.

BACA JUGA:   Barisan Mobil Listrik Terlaris di Negeri Sebelah

Gelombang panas menjadi lebih sering, lebih intens, dan bertahan lebih lama karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Dunia telah menghangat sekitar 1,1 derajat Celcius sejak era industri dimulai dan suhu akan terus meningkat kecuali pemerintah di seluruh dunia melakukan pengurangan emisi yang tajam.

Berbicara kepada BBC, penduduk Menindee, Graeme McCrabb, menggambarkan kematian itu sebagai “nyata”.

“Ini mungkin akan sedikit lebih menantang hari ini,” katanya, sambil memperingatkan bahwa penduduk setempat mengantisipasi akan lebih banyak lagi ikan yang akan mati karena ikan yang sudah membusuk menyedot lebih banyak oksigen dari air.

Sekitar 500 orang tinggal di kota di ujung barat New South Wales. Sungai Darling-Baaka adalah bagian dari Murray Darling Basin, sistem sungai terbesar di Australia.

Suhu di Menindee diperkirakan mencapai 41 Celcius pada hari Sabtu kemarin.

Dia menambahkan, penduduk setempat di kota regional mengandalkan Darling-Baaka untuk pasokan air. “Kami menggunakan air sungai untuk mencuci dan mandi sehingga orang tidak dapat menggunakan air itu untuk kebutuhan dasar lagi,” katanya.

BACA JUGA:   BMKG Minta Panen Hujan, Ini Daerah Kena Kemarau Panjang Termasuk Jakarta

“Seiring waktu orang-orang itu tidak akan dapat mengakses air untuk keperluan rumah tangga yang memalukan,” tambahnya.

Ini membuktikan dampak pemanasan global memiliki dampak buruk yang signifikan terhadap kehidupan makhluk hidup di Bumi. ***



Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"

Author

  • Iqbal Marsya

    Saya sudah lama bekerja sebagai wartawan. Awalnya di tahun 1999 bekerja di RRI Pro2 Jakarta, lalu melompat ke radio lokal. Tak lama, bergabung hampir 16 tahun dengan KORAN SINDO/SINDOnews. Kemudian ke kilat.com, indopos online, dan sekarang di KONTEKS.CO.ID

Berita Lainnya

Muat lagi Loading...Tidak ada lagi