KONTEKS.CO.ID – Elektrifikasi di industri otomotif tengah menjadi tren. Tak mau ketinggalan, para ilmuwan muda Indonesia yang berbasis di Universitas Gadjah Mada (UGM) dikabarkan mulai menggarap teknologi hybrid.
Ya, Tim Bimasakti UGM resmi memulai riset teknologi hibrida atau hybrid untuk mobil formula. Ini menjadikan mereka sebagai pelopor riset mobil formula student hybrid di Indonesia.
Grand Launching Riset Mobil Formula Student Hybrid diadakan Minggu di Garasi Tirtodipuran 17, Tujuan Coffee Yogyakarta, belum lama ini. Acaranya bersamaan dengan acara Jogja Morning Run yang berkolaborasi dengan Indonesia Custom Show.
“Perkembangan teknologi motor sport dunia yang semakin maju memotivasi Tim Bimasakti untuk mengambil langkah menjadi pionir teknologi hybrid powertrain di dunia motorsport Indonesia. Langkah ini juga terinspirasi oleh transisi energi dunia yang mengarah ke inovasi-inovasi hemat energi dan rendah emisi,” terang Yosh Alfaninata, Kapten Tim Bimasakti Generasi 12.
Tim Bimasakti sendiri merupakan tim formula mahasiswa Indonesia pertama dari Universitas Gadjah Mada yang dibentuk pada 2010. Mereka debut kompetisi satu tahun kemudian.
Sebagai langkah awal menjadi pionir teknologi mobil formula hybrid di Indonesia, Tim Bimasakti telah menentukan beberapa keperluan desain ingin dikembangkan.
Selain itu, Tim Bimasakti juga telah membuat visual tiga dimensi dari komponen-komponen sistem hybrid, yaitu sistem powertrain, drivetrain, dan energy storage system.
Riset teknologi hybrid ini dilakukan berdasarkan pengamatan pada teknologi yang telah diterapkan pada mobil Formula 1, supercar, dan juga mobil produksi lainnya. Riset juga banyak dilakukan berdasarkan kaidah engineering workflow yang baik mulai dari kalkulasi, analisis, dan validasi, serta melalui berbagai jurnal terkait.
Sistem hybrid yang dikembangkan Tim Bimasakti memiliki cara kerja yang serupa dengan teknologi hybrid pada mobil-mobil Formula 1, yaitu menggunakan Regenerative Braking System yang mampu memanfaatkan energi yang terbuang akibat proses pengereman sehingga mesin dapat bekerja secara lebih efisien, hemat bahan bakar, dan lebih rendah emisi gas karbon.
Sistem ini juga mampu meningkatkan akselerasi dan juga performa mobil. Nantinya sistem yang dikembangkan oleh Tim Bimasakti akan memiliki kapasitas penyimpanan energi sebesar 500 Wh, voltase maksimum sebesar <60 V, dan output power baterai sebesar 5 KW.
Harapannya, teknologi hybrid yang dikembangkan oleh Tim Bimasakti dapat membantu perkembangan teknologi otomotif dan motor sport di Indonesia.
Tim Bimasakti UGM juga berharap agar teknologi ini nantinya dapat menghasilkan berbagai penghargaan dan gelar juara, mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional pada kompetisi-kompetisi yang akan diikuti, serta menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus berinovasi dan berprestasi.
“Kami berharap inovasi ini dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus berinovasi dan pantang menyerah dalam memajukan tanah air,” harap Yosh. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"