KONTEKS.CO.ID – Minimnya informasi tentang penyakit down syndrome membuat ada banyak sekali mitos yang berkembang di masyarakat.
Apa sajakah mitos-mitos yang berkaitan dengan penyakit down syndrome dan apa saja faktanya?
Mari simak beberapa informasi mengenai down syndrome di bawah ini.
Mitos: Down syndrome adalah penyakit langka
Fakta: Kelainan ini sama sekali tidak langka dan termasuk cukup sering terjadi. Di Amerika Serikat sendiri, setidaknya satu dari 691 bayi terlahir dengan kondisi down syndrome dan rasio ini setara dengan 6.000 bayi yang lahir dalam waktu satu tahun. Di Indonesia kurang lebih 1 dari 1.000 bayi mengalami kelainan kromosom ini.
Mitos: Anak dengan down syndrome hanya bisa masuk ke sekolah khusus
Fakta: Selain memiliki tampilan fisik yang khas, pengidap down syndrome mempunyai karakteristik yang berbeda dari individu lain, seperti soal kemampuan intelektual misalnya. Mereka tetap bisa mengikuti kurikulum biasa seperti anak lainnya.
Mitos: Anak kecil dan orang dewasa yang mengidap down syndrome memiliki perilaku yang sama
Fakta: Orang dewasa yang mengidap down syndrome berbeda dengan anak kecil dan tidak seharusnya diperlakukan seperti anak kecil. Mereka juga mengalami tahap perkembangan secara individual layaknya orang biasa.
Hanya saja perkembangan kemampuan bicara pada anak down syndrome terhambat karena kemampuan saraf dan motoriknya tidak berkembang dengan sempurna untuk berbicara. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan lain agar anak dengan down syndrome mampu berkomunikasi sebelum mereka benar-benar bisa berbicara.
Mitos: Anak yang mengidap penyakit down syndrome sering terkena penyakit
Fakta: Pada dasarnya, meskipun risiko beberapa kondisi medis jauh lebih rentan seperti kelainan fungsi jantung, pernapasan dan masalah pendengaran tetapi asalkan penyandang down syndrome diperlakukan layaknya orang biasa, harapan hidupnya akan cenderung sama dengan orang biasa.
Penderita down syndrome juga kerap dianggap sebagai mereka yang memiliki kemampuan kognitif yang rendah. Padahal realitanya, ada banyak penderita down syndrome yang berprestasi dan bahkan memiliki kemampuan yang hebat dan belum tentu bisa dilakukan oleh manusia normal.
Mitos: Down syndrome tidak bisa memiliki keturunan
Fakta: Pria dan wanita dengan down syndrome cenderung memiliki tingkat kesuburan yang berkurang. Meski sulit, namun mereka tetap bisa memiliki anak.
Jangan biarkan informasi yang tidak pasti memengaruhi Anda dalam melihat penyandang down syndrome. Anak dengan down syndrome bukanlah aib maupun berbahaya. Mereka juga manusia biasa yang membutuhkan kasih sayang, kehidupan sosial, serta hak dan kemampuan untuk berperilaku seperti orang lain pada umumnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"