KONTEKS.CO.ID – Napza merupakan singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Napza memiliki pengaruh buruk pada kesehatan manusia.
Pengaruh Napza pada kesehatan berbeda pada setiap orang, bergantung pada beberapa faktor yaitu jenis yang digunakan, jumlah atau dosis yang dipakai, frekuensi pemakaian, cara pemakaian (diminum, dihisap, disuntik, ditempel, dan lain-lain).
Melansir dari berbagai sumber, narkoba memiliki daya adiksi atau ketagihan, daya toleran, dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat kuat, sehingga menyebabkan pemakai narkoba tidak bisa lepas dari ketergantungannya terhadap narkoba.
Napza berpengaruh buruk pada kesehatan manusia seperti gangguan daya ingat, gangguan perasaan dan kemampuan otak untuk menerima, memilah dan mengolah informasi, tidak dapat bertindak rasional, gangguan persepsi, menimbulkan ilusi dan halusinasi.
Juga gangguan motivasi seperti malas belajar dan bekerja dengan akibat prestasi sekolah menurun, berubahnya nilai-nilai yang dianut semula) gangguan kendali diri atau tidak mampu membedakan mana yang baik dan tidak.
Keadaan ini dapat terjadi karena adanya gejala intoksikasi atau keracunan, pasien menunjukkan tingkah laku menyimpang (mal adaptif) yang terjadi segera sesudah menggunakan Napza.
Secara umum melalui pemeriksaan urinalisis (air seni) dapat menunjukkan hasil positif, artinya terbukti bahwa Napza terdapat di dalam tubuh pasien.
Berikut merupakan risiko kesehatan yang dapat timbul setelah mengonsumsi Napza antara lain:
1. Gangguan fungsi otak
Penggunaan narkoba dalam jangka panjang dapat memicu perubahan pada sel saraf dalam otak. Sehingga narkoba dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, daya ingat dan konsentrasi menurun, serta kesulitan untuk mengambil keputusan yang benar.
2. Dehidrasi
Beberapa jenis narkoba, seperti ekstasi, dapat memicu dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Apabila dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan penggunanya mengalami kejang, serangan panik, halusinasi, nyeri dada, dan perilaku agresif.
3. Halusinasi
Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek samping berupa halusinasi, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, gangguan kecemasan, paranoid, hingga menyebabkan gangguan mental berupa depresi dan gangguan kecemasan.
4. Bingung dan hilang ingatan
Kandungan berbagai zat di dalam narkoba, seperti gamma-hidroksibutirat dan rohypnol, dapat menimbulkan efek kebingungan dan hilang ingatan. Selain itu pemakai Napza dapat mengalami gangguan koordinasi gerakan tubuh dan penurunan kesadaran.
5. Kejang dan kematian
Penyalahgunaan metamfetamin atau lebih dikenal dengan sabu-sabu, opium, dan kokain, dapat menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku psikotik, kejang-kejang, dan bahkan kematian akibat overdosis.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"