KONTEKS.CO.ID – Ciptakan pemilu sehat, WhatsApp menggelar rangkaian workshop literasi digital di 8 kota berjudul “Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat”.
Acara yang digelar menyambut Pemilu 2024 ini hasil kerja bareng WhatsApp, Kominfo, ICT Watch, Bawaslu, dan Siberkreasi. Demi ciptakan pemilu sehat, ada workshop literasi digital dihadirkan di delapan kota.
Workshop demi ciptakan pemilu sehat dimulai dari Ternate pada 11 Juli 2023. Kemudian berlanjut ke Manado, Jakarta, Bandung, Samarinda, Pekanbaru, Jayapura, dan Kupang hingga Oktober 2023.
Kota-kota tersebut mencakup wilayah teratas dengan risiko tinggi, berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dan pemilihan tahun 2024 yang disusun oleh Bawaslu.
Workshop akan dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat, pemuka agama, relawan pemilu, dan perwakilan mahasiswa. Melalui rangkaian ini, WhatsApp bertujuan untuk menjangkau 800 tokoh masyarakat di 8 kota, memberdayakan mereka untuk mengedukasi banyak pemilih melalui komunitasnya masing-masing.
Pembicara yang dihadirkan di antaranya, D. La Ode Irman, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, serta perwakilan dari Bawaslu, Siberkreasi, ICT Watch dan WhatsApp.
Lalu, acara dilanjutkan dengan workshop tentang “Cek dan Laporkan Hoaks”, yang disampaikan oleh digital youth ambassadors JaWAra Internet Sehat, program literasi digital yang dijalankan oleh WhatsApp dan ICT Watch.
Workshop ini mencakup cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk menemukan misinformasi di aplikasi perpesanan, sebuah alat di WhatsApp untuk memverifikasi (memeriksa dengan organisasi pemeriksaan fakta IFCN langsung di WhatsApp) dan mencegah penyebarannya.
Aplikasi memberikan pesan yang ditandai sebagai “diteruskan” dan “diteruskan berkali-kali”, batas penerusan pesan, dan opsi untuk memblokir dan melaporkan pesan yang mencurigakan.
“Ini merupakan kelanjutan dari upaya literasi digital kami di Indonesia, yang telah menjangkau lebih dari 8 juta orang dalam kurun 3 tahun melalui pelatihan dan workshop yang bekerja sama dengan ICT Watch dan Kominfo,” kata Esther Samboh, Public Policy Manager, WhatsApp, Jumat 14 Juli 2023.
“Literasi digital adalah pengetahuan dasar yang wajib dimiliki masyarakat, terutama menjelang Pemilu. Untuk itu kita perlu bangun perisai penangkal hoaks dengan literasi digital, berpikir kritis dan cek fakta,” timpal Semuel A Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"