KONTEKS.CO.ID- Anemia adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Anemia dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, kulit pucat, dan denyut jantung yang cepat.
Pemeriksaan deteksi Anemia dapat membantu diagnosis dan pengobatan kondisi ini dengan lebih efektif.
Pemeriksaan deteksi anemia biasanya melibatkan pengukuran kadar hemoglobin dalam darah. Protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh adalah hemoglobin. Kadar hemoglobin yang rendah dapat menunjukkan adanya anemia.
Pengukuran kadar hemoglobin biasanya dengan tes darah rutin. Tes ini melibatkan mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan atau tangan pasien. Sampel darah teruji untuk mengukur kadar hemoglobin.
Hasil dari tes darah rutin dapat menunjukkan apakah seseorang mengalami anemia. Namun, Mendapat pengaruh hasil tes darah dari berbagai faktor, seperti jenis kelamin, usia, dan kondisi medis lainnya.
Oleh karena itu, dokter akan mempertimbangkan faktor-faktor ini saat mengevaluasi hasil tes darah dan mendiagnosis anemia.
Selain pengukuran kadar hemoglobin, melakukan tes darah juga untuk mengukur jumlah sel darah merah dan ukuran sel darah merah. Jumlah sel darah merah yang rendah atau ukuran sel darah merah yang tidak normal dapat menunjukkan adanya anemia.
Melakukan tes darah lainnya untuk membantu mendiagnosis anemia termasuk pengukuran kadar zat besi dan vitamin B12 dalam darah.
Kekurangan zat besi atau vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, sehingga pengukuran kadar zat besi atau vitamin B12 dapat membantu mengidentifikasi penyebab anemia.
Dalam beberapa kasus, tes tambahan memungkinkan untuk membantu mendiagnosis anemia, seperti tes untuk mengukur kadar hormon tiroid atau tes untuk mengevaluasi fungsi ginjal. Ini karena kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan anemia.
Setelah anemia didiagnosis, dokter akan menentukan pengobatan yang tepat berdasarkan penyebab anemia. Pengobatan anemia dapat meliputi suplemen zat besi, suplemen vitamin B12, transfusi darah, atau pengobatan untuk kondisi medis yang mendasari.
Dalam kesimpulannya, pemeriksaan deteksi anemia melibatkan pengukuran kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah, ukuran sel darah merah, dan pengukuran kadar zat besi atau vitamin B12 dalam darah.
Tes tambahan memungkinkan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia. Setelah terdiagnosis anemia, dokter akan menentukan pengobatan yang tepat untuk mengobati kondisi ini.
Jika Anda memiliki gejala anemia, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan deteksi anemia yang tepat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"