KONTEKS.CO.ID – Anindya Zahra yang sukses diterima di kampus luar negeri ditulis dalam artikel ini. Dunia maya gempar dengan unggahan siswi SMA Kesatuan Bangsa, Bantul, DIY, yang mengaku SNBP-nya ditolak UGM dan Unair. Namun Anindya Zahra diterima di empat perguruan tinggi bonafid di luar negeri.
Dalam unggahannya, siswi bernama Anindya Zahra Nugrahningrum, 17, itu mengungkap bahwa dirinya tak lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023. Yang bikin gempar, empat kampus bonafid di luar negeri menggelar “karpet merah” untuk Anindya.
Anindya Zahr sendiri tidak menyangka unggahannya di platform video pendek TikTok-nya belakangan menjadi viral. Sebab, teman sekolahnya juga mengunggah tema yang sama seusai pengumuman SNBP.
“Waktu itu baru pengumuman SNBP, saya ketolak dan bersama teman-teman sebenarnya sudah janjian membuat konten yang sama. Lalu kami upload di masing-masing akun TikTok dan saya yang viral sampai sekarang,” ucapnya, dilansir Rabu, 5 April 2023.
Menyinggung unggahan tersebut, Anindya Zahra mengatakan, benar bahwa dirinya gagal memesan bangku kuliah di kampus dalam negeri melalui jalur SNBP. Namun, dia juga mendaftar pada lima kampus mancanegara dan hasilnya empat kampus di antaranya lolos.
“Saya memang rencananya ingin kuliah ke luar negeri. Saya mendaftar di lima universitas dan ada empat yang menerima,” tambahnya.
Perguruan tinggi luar negeri yang dimaksud adalah University of Western Australia (jurusan Communication and Media Studies); Monash University (jurusan Pharmaceutical Science); University of Toronto Australia (jurusan Communication and Media Studies); serta University of British Columbia (jurusan International Relations).
Capaian ini cukup mengagetkan, karena siswi asli Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang tinggal di Kapanewon Gamping juga mengikuti SNBP. Sayangnya, semua aplikasinya tertolak.
“Mungkin karena kualifikasi dari diri saya tidak memenuhi syarat, maka ditolak saat pengajuan SNBP. Saat itu saya mendaftar di Unair serta UGM. Di SNBP lalu saya coba mengambil Fakultas Kedokteran,” jelasnya.
Ditolak di jalur SNBP untuk kuliah di dalam negeri, Anindya menegaskan dirinya tidak kecewa. Karena sejak awal dirinya memang telah berniat melanjutkan kuliah di luar negeri.
“Enggak terlalu (kecewalah). Karena sudah menduga SNBP jalur yang sulit ditembus, juga persyaratannya memang kurang transparan, sehingga tidak berharap sama sekali,” bebernya.
Dia menambahkan, orang tua mendukung penuh untuk kuliah di luar negeri. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"