KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 9 orang kehilangan nyawa dalam serial killer di yang dilakukan Wowon, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehuddin.
Dalam pembunuhan serial killer Wowon dkk itu, Solihin alias Duloh (63) menjadi eksekutor dengan menghabisi 8 nyawa.
Dari 9 korban serial killer Wowon dkk, hanya korban bernama Siti yang tak tewas di tangan Solihin alias Duloh.
“Semua eksekutornya ini Duloh, kecuali Siti. Kalau Siti itu sama Noneng,” ungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga kepada wartawan, Sabtu 21 Januari 2023.
Noneng yang merupakan ibu mertua tersangka Wowon Erawan alias Aki (60) membunuh Situ dengan cara mendorongnya ke laut di Surabaya, Jawa Timur.
Tak lama kemudian, Noneng kemudian juga dibunuh oleh Solihin alias Duloh.
“Noneng itu dibunuh sama si Dulah. Jadi sebelum dibunuh si Duloh, Noneng diantar oleh Wowon ke rumah Duloh,” kata Panji.
Pada malam yang sama setelah Noneng dibunuh, anaknya yang bernama Wiwin atau istri Wowon juga dibunuh oleh Duloh.
Wowon juga yang mengantar Wiwin ke rumah Duloh untuk dieksekusi.
“Setelah si Noneng mati pada malam yang sama, Wiwin diantar oleh si Wowon ke rumah Duloh, lalu dieksekusi juga,” katanya.
Noneng dan Wiwin kemudian dikubur dalam satu lubang yang sama di belakang rumah Duloh.
Diketahui, pembunuhan yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah polisi memeriksa sisa makanan sekeluarga di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Ciketing Udik itu diracun menggunakan racun pestisida.
Motifnya, sekeluarga itu mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon bersama M Dede Solehudin dan juga rekannya, Solihin alias Duloh, di Cianjur dan Garut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"