KONTEKS.CO.ID – Keluarga Paulus Iwan Boedi Prastijo (51), PNS Bapenda Pemkot Semarang yang tewas dibunuh secara keji menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merespons surat yang dikirimkan beberapa waktu lalu.
Kuasa hukum keluarga almarhum Iwan Budi, Yunantyo Adi mengatakan, surat yang dikirimkan untuk meminta keadilan itu telah direspons oleh Deputi V Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
“KSP sudah membentuk tim untuk mengusut, mengumpulkan data supaya permasalahan ini nanti bisa dikoordinasikan ke Presiden,” ujarnya, Selasa 15 November 2022.
Sebelumnya, pihak keluarga Paulus Iwan Boedi Prastijo mengirim surat agar Presiden Joko Widodo memberi perhatian khusus terhadap kasus pidana yang sudah lebih dari dua bulan ini belum terungkap.
Kasus pembunuhan itu, kata pihahk keluarga, sudah dikoordinasikan dengan Pomdam IV/ Diponegoro. Selain itu, komunikasi juga terus dijalin dengan Polrestabes Semarang.
Diharapkan, kasus kematian Iwan Budi yang jasadnya ditemukan terbakar tanpa kepala di kawasan Marina Semarang sekitar tiga bulan lalu itu segera terungkap.
Jasad ditemukan terbakar bersama sebuah sepeda motor di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 8 September 2022.
Bersama dengan jasad dan sepeda motor yang merupakan kendaraan dinas milik Iwan Budi tersebut ditemukan papan nama identitas, serta telepon seluler yang diduga milik korban.
Korban dilaporkan menghilang sehari sebelum diperiksa sebagai saksi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng terkait dugaan korupsi sertifikasi aset.
Dalam penyelidikan perkara ini, Polisi Militer Kodam IV/ Diponegoro juga telah memeriksa dua oknum TNI diduga terkait dengan peristiwa pembunuhan tersebut.
Namun, Pomdam Diponegoro belum memiliki bukti permulaan yang cukup tentang keterlibatan dua oknum TNI tersebut dalam kasus dugaan pembunuhan Iwan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"