KONTEKS.CO.ID – Polda Jawa Tengah (Jateng) meminta maaf lantaran telah menampilkan sosok siswa yang membakar sekolahnya ke publik.
Siswa SMPN 2 Pringsutat, Temanggung, berumur 14 berinisial SO menjadi pelaku dan dihadirkan di depan awak media saat konferensi pers di Mapolres Temanggung, pada Minggu 2 Juli 2023.
Kekinian, Bidang Propam Polda Jateng telah turun tangan memeriksa dihadirkannya siswa pelaku pembakar sekolah itu lantaran mengundang kritik dari publik.
“Terkait pelaksanaan konferensi pers yang menghadirkan pelaku anak yang berhadapan dengan hukum dan menjadi polemik, Polda Jateng meminta maaf,” ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudussy dalam keterangan tertulis, Senin 3 Juli 2023.
“Kepada semua pihak bila pelaksanaan prescon (press conference) keberhasilan ungkap kasus pembakar sekolah di Temanggung dirasa kurang sesuai harapan,” lanjutnya.
Dikatakan Iqbal, Polda Jateng telah meminta keterangan pada pihak Polres Temanggung usai siswa bakar sekolah itu ditampilkan ke publik dengan wajah ditutup dan dijaga personel bersenjata laras panjang.
Iqbal mengeklaim, pihaknya sangat paham aturan memperlakukan pelaku anak di bawah umur yang tertuang dalam Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA) dan Undang-undang Perlindungan Anak.
“Terkait dengan ekspos yang dilakukan Polres Temanggung saat ini kita masih meminta keterangan terkait dihadirkannya tersangka di bawah umur saat preskon. Dari Propam sudah mengambil langkah secara internal,” ujar Iqbal.
“Polda Jateng sangat mengerti dan paham UU SPPA dan UU Perlindungan Anak, termasuk perlakuan terhadap anak berhadapan dengan hukum di Temanggung yang masih di bawah umur,” imbuh Iqbal.
Iqbal memastikan kepolisian memberikan pendampingan psikologi pada pelaku anak. Serta tak melakukan penahanan terhadap si anak.
“Oleh karena itu sampai saat ini yang bersangkutan diberikan pendampingan psikologi dan tidak dilakukan penahanan,” ujarnya.
“Kami ucapkan terima kasih atas masukan yang kami terima dari semua pihak. Hal ini menjadi evaluasi kami kedepannya agar kami bekerja lebih baik,” tandas Iqbal.
Siswa berumur 14 tahun di Temanggung, Jateng diduga membakar sekolahnya karena mengaku di-bully oleh teman dan gurunya.
Dia pun mengaku sakit hati karena sering diejek hingga dikeroyok oleh temannya.
“Karena kasus pembullyan. Teman-teman sama ada beberapa guru. Diejek pakai nama orang tua, sama pernah dikeroyok,” ungkap SO di Mapolres Temanggung, Minggu 2 Juli 2023.
Kata SO, gurunya juga tidak menghargai karyanya hingga merobek karyanya tanpa alasan yang jelas.
“Ya, kayak kreasi saya nggak dihargai, sama pernah disobek-sobek juga di depan saya. Nggak bilang apa-apa yang disobek,” kata dia.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"