KONTEKS.CO.ID – Film baru Hyun Bin menarik banyak perhatian karena ada unsur Islami di dalamnya.
Film baru Hyun Bin berjudul The Point Men yang dirilis pada 18 Januari 2023.
Film The Point Men berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta penonton bioskop hanya dalam waktu satu minggu setelah dirilis.
Seiring dengan ini, sutradara Yim Soon Rye menjadi perhatian karena dia memasukkan unsur Islami ke dalamnya.
Film The Point Men bercerita tentang kerjasama seorang diplomat dan agen NIS yang mempertaruhkan nyawa mereka di tanah asing untuk menyelamatkan warga Korea Selatan (Korsel) yang disandera oleh Taliban.
Film baru Hyun Bin ini didasarkan pada kisah nyata yang terjadi pada tahun 2007 ketika 23 misionaris Korea Selatan ditangkap dan disandera di Afghanistan.
Karena plot tersebut, sutradara Yim Soon Rye mempelajari banyak hal tentang agama Islam, budaya Afghanistan dan bahasa Pashto.
“Aku banyak belajar tentang agama Islam dan sejarah Afghanistan,” jelas sang sutradara.
“Aku melihat bagaimana Taliban datang untuk menghasilkan begitu banyak pengaruh atas wilayah tersebut, serta seberapa besar kesenjangan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban,” lanjut Yim Soon Rye.
“Karena cara masing-masing kelompok dipimpin oleh suku yang berbeda, berbicara bahasa yang berbeda, dan praktik agama yang diadakan di Afghanistan. Itu adalah proses pembelajaran yang sulit tapi bertahan lama,” tambahnya.
Sutradara mengungkapkan bahwa dia dan tim produksi dibantu oleh kelompok konsultan saat mempelajari semua itu.
“Aku tidak bisa mempelajari bahasanya sendiri karena sangat sulit bagi kami orang Korea dan bahasanya sangat rumit,” jelasnya.
“Tapi aku berusaha membiasakan diri dengan bahasanya sebaik mungkin dan menonton banyak video di YouTube untuk dapat membuat koreografi tarian religius yang dipraktikkan orang Afghanistan dan muslim,” imbuhnya.
Sutradara kemudian mengungkap salah satu tujuan utamanya memproduksi film baru Hyun Bin ini.
“Aku ingin bertanya, seberapa jauh suatu negara dapat menyelamatkan warga negaranya dari situasi yang tidak mungkin, dan seberapa besar tanggung jawab yang dapat diambil suatu negara atas tindakan individu?” katanya.
“Dan aku tidak ingin menyalahkan para sandera yang diculik oleh Taliban. Itu bukanlah pertanyaan atau tema sentral dari film The Point Men ini,” katanya.
“Aku ingin bertanya sejauh mana suatu negara bisa menyelamatkan rakyatnya sendiri, dan bagaimana hal itu bisa terjadi dalam situasi ini,” tegasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"