KONTEKS.CO.ID – Muncul kabar yang tidak menyenangkan dari agensi BTS, HYBE. Mendadak, agensi memecat seorang tokoh kunci HYBE yang sekaligus instruktur tari BTS karena telah melakukan penggelapan dan pencurian miliaran won.
Melansir dari KBIZoom berdasarkan investigasi IT Chosun pada 17 November 2023 lalu, HYBE mendisiplinkan dan memberhentikan A pada bulan September 2023i atas tuduhan penipuan dan penggelapan.
Tuduhan pada A adalah telah menggelapkan puluhan juta won dari dana HYBE.
A juga memeras dan tidak mengembalikan puluhan miliar won dari para komposer, koreografer, dan pebisnis yang terkait dengan HYBE.
A Mencuri 5 Miliar Won
Dalam proses ini, ia telah mencuri identitas HYBE dan menerima uang dengan dalih investasi barang (MD) atau penggunaan lagu.
Konon A telah melakukan penggelapan dari para korban lebih dari 5 miliar won (hampir 4 juta USD) pada 17 November 2023.
Segera setelah HYBE mengetahui pelanggaran A, HYBE melakukan investigasi atas kerusakan yang terjadi pada perusahaan dengan bantuan firma hukum eksternal.
Berdasarkan hasil investigasi, HYBE membebastugaskan A dari tugasnya, memberhentikannya melalui komite personalia, dan secara bersamaan mengajukan pengaduan pidana terhadapnya.
Sistem Audit Internal HYBE Cacat
Melansir dari IT Chosun dan Koreaboo, beberapa pihak mengkritik sistem audit internal HYBE, dengan alasan bahwa sistem tersebut cacat.
Meskipun A menggelapkan puluhan miliar won dengan menggunakan nama HYBE untuk waktu yang lama, HYBE tidak mendeteksinya.
Padahal HYBE telah mengalami pertumbuhan yang pesat selama beberapa tahun-tahun, HYBE relatif lalai dalam membangun sistem untuk mencegah pelanggaran etika oleh karyawan.
Mengenai hal ini, HYBE telah menyatakan posisinya bahwa mereka akan mengelola urusan internalnya secara menyeluruh untuk mencegah terulangnya kembali.
Selain itu, HYBE telah menginformasikan kepada para korban bahwa mereka telah mengajukan pengaduan pidana.
Perusahaan juga memandu para korban untuk mengajukan pengaduan pidana kepada lembaga investigasi yang bertanggung jawab untuk menangani A.
Sehingga mereka dapat memulihkan kerusakan melalui tuntutan hukum individu.
“Untuk mencegah terulangnya insiden semacam itu, kami akan memperkuat pendidikan etika profesional, anti-korupsi, dan sistem tata kelola seperti perdagangan yang adil, serta meningkatkan sistem kontrol internal,” kata HYBE dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.
HYBE juga menekankan bahwa mereka dengan tegas melarang karyawan menggunakan informasi internal, posisi, atau tugas untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Dan berkomitmen untuk mencegah kegiatan penipuan dengan secara teratur memberi tahu publik tentang langkah-langkah pencegahan penipuan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"