KONTEKS.CO.ID – Rasmus Paludan kembali meneror umat Islam dunia. Pemimpin sayap kanan Denmark itu berencana akan membakar Alquran di Wakefield.
Politikus sayap kanan Denmark itu pun dilarang memasuki Inggris. Ya, Rasmus Paludan mengancam bakal membakar Alquran kembali
Menteri Keamanan Inggris, Tom Tugendhat mengatakan, Rasmus Paludan, pendiri partai anti-Islam Stram Kurs, telah ditambahkan ke daftar pantauan imigrasi Inggris.
Paludan mengatakan, dia berencana membakar teks agama di lapangan umum di Kota West Yorkshire pekan ini. Di mana umat Islam memulai ibadah di bulan Ramadhan 2023.
Ancaman itu disampaikan setelah empat siswa di sekolah Wakefield diskors lantaran kerusakan salinan Alquran.
Dalam sebuah video yang diposting ke Twitter pada hari Minggu, Paludan mengatakan, dia akan melakukan perjalanan ke kota untuk “kekuatan yang tidak demokratis”.
Dia mengaku berniat membakar Alquran pada Rabu bertepatan dengan awal Ramadan.
Paludan diketahui telah mengadakan beberapa kali pembakaran kitab suci umat Islam dibakar. Beberapa di antaranya mengarah ke demonstrasi tandingan dengan kekerasan.
Pada bulan Januari lalu dua membakar salinan Alquran di luar Kedutaan Turki di Stockholm. Protes itu menjadi bagian dari pertikaian diplomatik antara Turki dan Swedia -dengan Turki sekarang menahan aplikasi Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Kebencian dan Rasis
Menteri Keamanan Inggris memberi tahu House of Commons tentang intervensinya setelah Simon Lightwood, anggota parlemen dari Partai Buruh untuk Wakefield, mengemukakan kekhawatiran pada hari Senin tentang potensi kunjungan Paludan.
“Politisi sayap kanan Denmark Islamophic Rasmus Paludan mengatakan dia akan melakukan perjalanan dari Denmark ke Wakefield untuk tujuan tunggal membakar Alquran di tempat umum,” kata Lightwood, dikutip BBC, Rabu, 22 Maret 2023.
“Paludan sebelumnya dipenjara di Denmark karena pernyataan kebencian dan rasisnya. Dia adalah orang berbahaya yang seharusnya tidak diizinkan masuk ke negara ini,” tambahnya.
“Dapatkah Menteri Dalam Negeri meyakinkan saya dan komunitas saya bahwa pemerintah mengambil tindakan untuk mencegah hal ini (kedatangan Paludan)?” pintanya.
Tugendhat mengungkapkan, Paludan telah ditambahkan ke dalam indeks peringatan Inggris. “Perjalanannya ke Inggris tidak akan kondusif untuk kebaikan publik dan dia tidak akan diizinkan masuk,” cetusnya.
Diketahui, empat siswa diskors dari Kettlethorpe High School di Wakefield pada bulan Februari setelah seorang siswa Kelas 10 membawa Alquran, dilaporkan sebagai bagian dari tantangan.
Sampul teks Alquran robek dan beberapa halaman tergores. Tetapi polisi menyimpulkan tidak ada pelanggaran yang dilakukan.
Kepala Sekolah mengatakan dia puas karena tidak ada niat jahat dari mereka yang terlibat dalam insiden ini. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"