KONTEKS.CO.ID – Elon Musk telat membayar gaji sebagian karyawan Twitter. Terutama mereka yang berada di daratan Eropa.
Menurut laporan, sejumlah karyawan Eropa belum menerima gajinya di bulan November 2022. Karyawan Twitter di Inggris menerima email pada 25 November.
Email menginformasikan, gaji mereka akan jatuh tempo pada 28 November. Bersamaan email yang dikirimkan ke seluruh karyawan Twitter di wilayah EMEA, pegawai juga menerima slip gaji bulanan. Namun, karyawan Twitter di Inggris Raya dan Jerman tidak dibayar tepat waktu.
Dalam email kepada karyawan dan mantannya, Twitter menulis, “Kami memerhatikan bahwa beberapa dari Anda mungkin belum menerima gaji November 2022. Pembayaran telah dilakukan ke rekening bank Twitter kami. Seperti biasa, tidak ada yang berubah dalam proses ini.”
Email tersebut menambahkan, telatnya pembayaran gaji mungkin karena keterlambatan penyelesaian antar bank. “Ini yang sedang kami selidiki secara aktif dan akan tetap menghubungi Anda,” kilah Twitter.
Namun, ungkap Giz China, empat sumber independen di Inggris dan Jerman mengatakan, mereka belum dibayar pada pagi hari di tanggal seharusnya gajian. Sumbernya berasal dari karyawan Twitter saat ini dan sebelumnya.
Ya, mantan karyawan Twitter tetap akan menerima pembayaran bulanan sebagai bagian dari pesangon setelah keluar dari perusahaan.
Biasanya, Twitter membayar tanggal 28 setiap bulan sebagai hari gajian. Jika hari Senin, Twitter biasanya akan mengalokasikan dana pada hari Jumat sebelumnya. Lalu gaji akan masuk ke akun karyawan pada tengah malam di hari Sabtu. Twitter sebelumnya dikritik oleh mantan karyawan karena tidak membayar paket pesangon tepat waktu.
Sementara itu, di saat karyawan Twitter di Inggris dan Jerman belum dibayar, mereka yang berada di Belanda dan Irlandia telah dibayar. Hal ini menunjukkan masalahnya ada pada operasi, bukan Twitter yang sengaja menolak untuk membayar karyawan.
“Perusahaan tidak berjalan cukup baik,” kata seorang mantan karyawan Twitter yang berbasis di Inggris yang terpengaruh.
Seorang mantan karyawan Twitter juga membagikan tangkapan layar rekening bank mereka yang menunjukkan gaji mereka tidak kunjung tiba.
“Awalnya, mereka memberi tahu Anda bahwa Anda dipecat, tetapi kami akan berusaha mempertahankan pekerjaan Anda,” kata mantan karyawan itu. “Kemudian, Anda diberi tahu bahwa Anda bisa terus dibayar. Sekarang sudah hari gajian dan rekening kami masih kosong. Tidak dapat membayar utang.”
“Saya malu bahwa saya mempercayai para eksekutif dan mereka semua mendapatkan uang mereka sekarang dan menikmatinya dengan bahagia sementara kami semua harus terus menderita. Ini adalah cara yang sangat keras, tidak hanya memaksa orang untuk mengundurkan diri secara sukarela, tetapi juga berusaha untuk menghindari pesangon,” tukasnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"