KONTEKS.CO.ID – Tsunami merupakan salah satu bencana alam paling dahsyat di dunia. Diawali gempa atau erupsi gunung api, terjangan tsunami biasanya diakhiri dengan korban nyawa dan harta benda yang tak sedikit.
National Ocean Service mendefinisikan tsunami sebagai kumpulan gelombang yang dipicu oleh gempa bumi bawah laut dan letusan gunung berapi. Tanah longsor atau dampak meteorit juga dapat memicu tsunami.
Melansir laman AZ Animals, berikut negara-negara dengan jumlah bencana tsunami terbanyak di dunia:
Jepang (143 Tsunami)
Menurut Worlddata.info, Jepang mencatat total 143 tsunami. Namun, tsunami 11 Maret 2011 di Pantai Pasifik Utara mungkin yang paling “telak”.
Efek tsunami terasa bahkan di pantai Amerika Utara. Biasanya disebut sebagai “Gempa Besar Jepang Timur”. gempa berkekuatan Magnitudo 9,0 yang mencapai kedalaman hingga 24,4 km memicu bencana.
Tsunami merenggut nyawa lebih dari 19.000 orang dan menyebabkan lebih dari 400.000 orang mengungsi ke berbagai tempat penampungan, dan 2.556 orang dilaporkan hilang.
Para ahli memperkirakan kerusakan yang diakibatkannya mencapai USD235 miliar. Tsunami sangat terkenal karena mendatangkan malapetaka di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang.
Pembangkit tersebut mengalami banyak ledakan dan merupakan salah satu kecelakaan nuklir terburuk di dunia dalam 25 tahun.
Indonesia (77 Tsunami)
Laporan UNDP tahun 2018 menggambarkan kepulauan Indonesia sebagai wilayah dengan risiko gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi, dan tsunami yang konsisten.
Indonesia terletak di sepanjang “cincin api”, bagian dari Samudera Pasifik yang mengalami banyak gempa bumi dan letusan gunung berapi. Negara ini memiliki total 77 tsunami yang tercatat.
Salah satu yang paling tak terlupakan adalah tsunami yang dipicu oleh gempa bumi tahun 2004 di Sumatera pada 26 Desember. Tsunami tersebut menyebabkan kematian lebih dari 200.000 orang, dan kerugian harta benda mencapai USD10 miliar.
Tsunami Sumatera yang dahsyat itu setinggi 50 m dan merupakan salah satu bencana alam yang paling tercatat dalam sejarah. Sekali lagi pada tahun 2010, gempa 7,2 di lepas pantai Pulau Sumatera memicu tsunami regional yang menewaskan sekitar 500 orang.
Tsunami yang dipicu gempa bumi juga melanda Pulau Jawa pada 2006. Bencana itu menewaskan 668 orang dan melukai lebih dari 1.400 orang.
Chili (44 Tsunami)
Chili telah mengalami lebih dari 44 tsunami yang disebabkan terutama oleh gempa bumi pesisir. Tsunami yang dipicu oleh gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,2 terjadi pada 1 April 2014.
Gempa itu menewaskan empat pria dan satu wanita dan memutus aliran listrik. Namun, ini adalah insiden kecil yang bertentangan dengan tsunami yang lebih dahsyat yang terjadi di Chili pada 27 Februari 2010.
Konvergensi dua lempeng tektonik memicu tsunami yang dampaknya mencapai Pantai California, Hawaii, Selandia Baru, dan Jepang. Sebuah studi tahun 2014 mengungkapkan bahwa peristiwa seismik bahkan menyebabkan beberapa gempa bumi kecil di Antartika.
Bencana menyebabkan kematian 150 orang, menghancurkan sekitar 400.000 rumah, dan menghentikan produksi tembaga untuk sementara waktu.
Amerika Serikat (74 Tsunami)
Banyak negara bagian di Amerika yang memiliki garis pantai terbuka dan paling berisiko terkena tsunami. Secara historis, AS telah mencatat 74 gelombang pasang yang tergolong tsunami.
Negara bagian yang terkena dampak terburuk termasuk California, Oregon, dan Washington. Salah satu tsunami terburuk yang pernah terjadi di AS adalah tsunami Alaska/Hawaii 1946 yang terjadi pada 1 April.
Meskipun terjadi kerusakan kecil di Alaska, Hawaii menerima sebagian besar dampak. Dengan kerusakan USD4,2 miliar dan 159 kematian.
Italia (71 Tsunami)
Italia memiliki catatan sejarah 71 tsunami. Namun, salah satu yang paling dahsyat di Italia terjadi pada 1908.
Peristiwa bencana terjadi di Messina, dan kekuatan gempa mencapai sekitar magnitudo 7,5. Tsunami membawa gelombang setinggi 40 kaki yang kemudian menghantam Pantai Sisilia utara dan Calabria Selatan.
80.000 orang dilaporkan tewas dalam bencana tersebut. Tsunami ini telah memicu perdebatan ilmiah dan intelektual hingga saat ini.
Selama beberapa dekade, para ilmuwan percaya bahwa perpindahan dasar laut memicu tsunami. Namun, penelitian abad ke-21 mengungkap tanah longsor bawah laut yang tidak terkait dengan gempa bumi sebagai penyebab dominan tsunami.
Yunani (25 Tsunami)
Yunani adalah negara terkenal lainnya dalam daftar negara dengan tsunami terbanyak. Secara historis, Yunani telah mencatat beberapa tsunami dahsyat. Gempa bumi 30 Oktober 2020, yang dianggap paling mematikan tahun ini, terjadi di timur laut Pulau Samos, Yunani.
Tsunami terjadi sekitar lima 15 setelah gempa utama, dan banjir melanda Azmak, Azaria, dan Sigacik. Di seberang Izmir di Turki dan Samos, Yunani, 15.000 orang kehilangan tempat tinggal, dan 119 orang meninggal.
Juga, lebih dari seribu orang menderita luka-luka. Total kerusakan menelan biaya sekitar USD400 juta.
Peru (24 Tsunami)
Peru telah mengalami beberapa tsunami yang disebabkan oleh tanah longsor pantai. Pada tanggal 23 Juni 2001, tsunami yang ditimbulkan oleh gempa bumi menyebabkan kerusakan yang signifikan melanda negara itu.
3.000 orang tewas dan 62 orang dilaporkan hilang. Gempa Peru memicu tsunami di daerah lain seperti Meksiko, California, Hawaii, Alaska, Fiji, Kepulauan Samoa, Tonga, dan Rusia.
Sebagian besar penduduk negara kecil itu sangat berpengetahuan tentang gempa bumi dan tsunami. Ini membantu mengurangi korban, ditambah dengan fakta bahwa daerah itu tidak dipenuhi turis seperti biasanya selama musim panas.
Demikian artikel seputar bencana tsunami di dunia. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"