KONTEKS.CO.ID – Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memastikan tsunami akibat gempa bumi Magnitudo 7,1 yang mengguncang Tonga tidak akan sampai ke kepulauan di Indonesia.
Kesimpulan itu diambil setelah BMKG melakukan pemetaan potensi tsunami akibat gempa Magnitudo 7,1 di Tonga.
“Hasil modelling tsunami BMKG gempa Tonga Mag 7,4 petang tadi tidak berdampak ke wilayah Indonesia,” cuit Daryono di akun Twitter pribadinya, @DaryonoBMKG, dikutip Jumat, 11 November 2022.
Sebelumnya diberitakan, melansir dailymail.co.uk, terjadi gempa bumi Magnitudo 7,1 dengan kedalaman 9,6 km di laut sekitar 206 km timur tenggara Neiafu. Yakni, sebuah kota di timur laut negara Kepulauan Pasifik.
Para pejabat setempat mengatakan, gelombang tsunami berbahaya dari gempa mungkin terjadi dalam jarak 300 km dari pusat gempa. Ini artinya Pantai Tonga, Niue, dan Samoa Amerika bisa tersapu tsunami.
“Peringatan tsunami dikeluarkan untuk Samoa Amerika pagi ini (waktu setempat),” menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC).
Penduduk setempat yang tinggal di Pantai Tonga terlihat bergegas untuk mengungsi dan berkendaraan untuk mencapai tempat yang lebih tinggi.
Video menunjukkan antrean panjang mobil di Ibu Kota Tonga, Nuku’alofa, ketika penduduk setempat mencoba bergerak lebih jauh ke pedalaman. Mereka ingin menjauh dari gelombang tsunami yang akan datang.
Untuk diketahui, sebuah gunung berapi bawah laut meletus di Tonga pada Januari lalu, menewaskan tiga orang, menyelimuti pulau utamanya dengan lapisan tebal abu vulkanik dan menembakkan jutaan ton uap air ke atmosfer. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"