KONTEKS.CO.ID – Rencana pemerintah untuk konsisten mengurangi emisi karbon dimulai dari sosialisasi penggunaan kendaraan listrik. Saat ini target 24.720 SPBU listrik baru mencapai 346 diseluruh Indonesia.
Hingga Oktober 2022, baru berdiri 346 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) yang tersebar di 295 lokasi di Indonesia. Sebanyak 150 unit dimiliki oleh perseroan di 117 lokasi atau 43 persen dari total yang sudah dibangun. Jumlah ini jelas masih jauh dari target PLN.
Padahal perusahaan setrum negara ini harus mendukung 254.181 kendaraan listrik di Indonesia pada 2030. Tak heran jika kemudian PLN gencar menggaet masyarakat untuk menjadi mitra kepemilikan SPBU listrik.
Ada tiga skema yang ditawarkan, yakni penyediaan SPKLU, sistem home charging, dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Sistem home charging adalah pengecasan baterai kendaraan listrik di rumah, sedangkan SPKLU adalah tempat pengisian daya listrik yang tersedia di tempat umum.
Untuk bisnis SPKLU tergantung kapasitas charger. Ada yang paket medium charging, fast charging, dan ultra fast charging, modalnya mulai dari Rp 100 jutaan. Beda lagi kalau SPBKLU, kamu cukup siapkan Rp 85,5 juta. Dengan paket ini kamu bakal dapat ‘lemari’ baterai dengan 4 slot single brand (3 baterai), hingga akses monitoring di aplikasi.
 Kalau kamu berminat bisnis SPBU listrik alias SPKLU, bisa kunjungi website https://layanan.pln.co.id/partnership-io2-spklu untuk mendaftar. Nanti ada proses yamg harus dilalui. Nah, selamat berinvestasi. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"