KONTEKS.CO.ID – Pakistan rusuh. Protes meletus di seluruh Pakistan setelah mantan Perdana Menteri Imran Khan ditangkap saat berada di Pengadilan Tinggi Islamabad, Selasa, 9 Mei 2023.
Pakistan rusuh tak lama setelah Imran Khan ditangkap dan diseret dari Pengadilan Tinggi Islamabad karena menghadapi dakwaan dalam berbagai dugaan kasus korupsi. Peningkatan ketegangan politik yang dramatis memicu demonstrasi kekerasan oleh para pendukungnya yang marah di beberapa kota besar.
Kepala Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang melakukan perjalanan dari Lahore ke Islamabad, ditangkap setelah Rangers membuka kaca jendela pengadilan dan menangkapnya. Bahkan memukuli pengacara dan staf keamanan Khan.
Penangkapan Ketua PTI berusia 70 tahun itu terjadi sehari setelah tentara menuduhnya melontarkan tuduhan tak berdasar terhadap seorang perwira senior agen mata-mata ISI.
Laman Hindustan Times melaporkan, setidaknya satu orang dilaporkan tewas dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan militer di Quetta, Ibu Kota Provinsi Balochistan, dengan lima orang lainnya terluka di sana.
Sementara itu, sekitar 15 orang cedera dilaporkan di tengah kekerasan serupa di Karachi, Peshawar, Rawalpindi dan Lahore. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi.
Pemerintah langsung memerintahkan otoritas telekomunikasi Pakistan untuk memblokir media sosial, termasuk Twitter. Layanan internet ikut ditangguhkan di Islamabad dan kota-kota lain.
Kelas di beberapa sekolah swasta juga dibatalkan pada hari Rabu besok.
Di Lahore, 4.000 pendukung Khan menyerbu kediaman resmi komandan regional tertinggi di sana. Massa menghancurkan jendela dan pintu, merusak furnitur, dan melakukan aksi duduk saat pasukan di sana mundur untuk menghindari kekerasan.
Para pengunjuk rasa juga membakar kendaraan polisi dan memblokir jalan-jalan utama.
Para pengunjuk rasa juga menghancurkan gerbang utama markas Angkatan Darat Pakistan di Kota Rawalpindi, di mana pasukan keamanan menahan diri. Ratusan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan pro-Khan saat mereka bergerak menuju gedung itu.
Imran Khan sendiri dibawa ke Kota Rawalpindi, dekat Islamabad, untuk diinterogasi di kantor Biro Akuntabilitas Nasional, menurut polisi dan pejabat pemerintah.
“Dia juga harus menjalani pemeriksaan medis rutin,” kata polisi.
Kekerasan yang meletus akhirnya dibalas otoriras keamanan Pakistan dengan rentetan tembakan. Seorang warga Pakistan membagikan suara rentetan tembakan guna menghalau massa pro Khan.
Open Firing on Innocent Civilians protesting against Former Prime Minister Imran Khan’s illegal detention by Pakistan Rangers ! pic.twitter.com/dmGwgdCwYc
— MNA (@Engr_Naveed111) May 9, 2023
“Penembakan Terbuka terhadap Warga Sipil Tak Bersalah yang memprotes penahanan ilegal Mantan Perdana Menteri Imran Khan oleh Pakistan Rangers!” tulis akun Twitter @Engr_Naveed111, dikutip Rabu, 10 Mei 2023.
Sementara itu, akun @ashoswai membagikan gambar bagaimana kediaman seorang jenderal Angkatan Darat Pakistan yang dibakar massa. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"