KONTEKS.CO.ID –Â Google Doodle edisi 26 februari 2023 khusus mengangkat tema sesosok maestro musik campursari, Dionisius Prasetyo atau lebih terkenal dengan nama Didi Kempot.
Penyanyi dengan julukan The Godfather of Broken Heart ini berasal dari Surakarta dan memang terlahir di tengah keluarga berdarah seni. Sang ibu adalah seorang pesinden langgam Jawa, sementara sang ayah adalah pelakon Ketoprak.
Bapak Sobat Ambyar itu mampu menarik perhatian para pendengarnya dengan lirik penuh makna di setiap lagunya.
Kebanyakan lirik lagunya yang bertema kasmaran dan patah hati seakan memahami perasaan para sobat ambyar julukan untuk para fansnya.
Namun, kepergian sang musisi pada tahun 2020 saat kariernya kembali bangkit pun menambah kabar duka dunia seni dan entertainment Indonesia.
Berkarier sejak tahun 1980-an, Didi Kempot mengawal perjalanannya sebagai musisi jalanan bersama grup “Kempot” untuk menjajal peruntungan.
Rupanya usaha tak mengkhianati hasil, Sang maestro nyatanya berhasil sukses menjadi musisi besar dengan meraih berbagai penghargaan, seperti berikut:
1. Menciptakan 700 lagu
Selama meniti karier wikipedia mencatat bahwa Didi Kempot sudah menciptakan 700 lagu. Beberapa lagu ia ciptakan dengan judul berbagai tempat yang memiliki cerita tersendiri dalam kehidupannya.
Lagu tersebut bahkan menjadi hits seperti Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi, Parangtritis, dan Pantai Klayar.
2. Penghargaan Penyanyi terbaik
Didi Kempot berhasil memenangkan Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) sebagai Penyanyi Terbaik pada tahun 2001. Bahkan pada tahun yang sama, ia jugamendapatkan penghargaan untuk nominasi Artis Solo Pria/Wanita Terbaik sekaligus.
3. Penghargaan Album terbaik
Bapak Sobat Ambyar ini juga sukses melahirkan beragam album yang mayoritas berbahasa Jawa. Meski begitu, nyatanya lagu-lagu tersebut berhasil diterima masyarakat Indonesia.
Terbukti, album Kalung Emas miliknya berhasil menang sebagai Album Terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia tahun 2002. Tak hanya itu, ia juga meraih nominasi “Lagu Dagdut Etnik Terbaik” dalam ajang Anugerah Dangdut TPI 2002.
4. Penghargaan Produksi lagu Berbahasa Daerah terbaik
Didi Kempot juga berhasil membawa pulang piala “Karya Produksi Tradisional Terbaik” dalam penghargaan Anugerah Musik Indonesia 2003.
Tak hanya itu, masih di tahun yang sama ia kembali menyabet penghargaan sebagai “Penyanyi Rekaman Lagu Dangdut Etnik Terbaik” dalam Anugerah Dangdut TPI 2003.
Bahkan berselang 7 tahun, ia masih sukses dan berhasil meraih penghargaan “Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik” pada tahun 2010 dan 2011.
5. Penghargaan sebagai Maestro Campusari
Baru di tahun 2019, ia mendapatkan penghargaan khusus dan hanya beliau yang menjadi satu-satunya nominasi. Didi Kempot mendapat penghargaan Khusus sebagai “Maestro Campursari” dalam Indonesian Dangdut Award.
Prestasi tersebut rupanya menjadi penghargaan terakhir dalam perjalanan karirnya sebelum meninggalkan dunia. Ia banyak membuktikan bahwa kerja kerasnya dalam memasyarakatkan musik campursari ternyata tidak sia-sia.
Dia sang Maestro berhasil memperkenalkan lagu campursari menuju Internasional setelah ia menginjakkan kaki di Eropa tahun 1966 silam.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"