KONTEKS.CO.ID – Siksa Kubur adalah salah satu film lebaran 2024 yang menuai banyak reaksi dari penonton. Terutama tentang ending film Siksa Kubur. Simak yuk jawaban Joko Anwar tentang ending film Siksa Kubur.
Ending Siksa Kubur
Penonton banyak yang bertanya pada Joko Anwar soal ending film Siksa Kubur.
“Ga paham ending siksa kubur…” tulis netizen di X.
“Plis jelasin ke aku maksud ending film siksa kubur tuh gimanaa anjjeeerr aku bingung ” tanya yang lain.
“Ssyokkk nonton siksa kubur ga nyangka menuju akhir ending dikaget kan dengan scene scene yg blm pernah ada di film horor gilee harus benar benar fokus nonton dari awal film biar benar puas nonton nih film ga boleh main hp,” sahut lainnya.
Film Siksa Kubur adaptasi dari film pendek berjudul Grave Torture yang rilis pada tahun 2012 yang juga merupakan karya dari Joko Anwar.
Kini, Joko Anwar membuat versi yang lebih panjang dengan durasi 117 menit, tetapi dengan judul Siksa Kubur.
Film ini mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Sita (Faradina Mufti), yang merupakan anak dari kedua orangtua yang menjadi korban tewas bom bunuh diri.
Kejadian itu membuat Sita menjadi pribadi yang tak percaya akan agama.
Dia bertekad untuk mencari orang paling berdosa, dan ketika orang itu meninggal, ia ingin memasuki kuburannya untuk membuktikan bahwa siksa kubur tidak ada dan agama tidak nyata.
Namun, kepercayaan Sita tersebut membawanya pada konsekuensi mengerikan yang tidak terduga.
Ending Siksa Kubur
Joko Anwar memberikan penjelasan mengenai ending film tersebut.
Sang sutradara dalam konferensi pers di XXI Epicentrum menjelaskan bahwa ending Siksa Kubur sengaja rancu.
Karena dia merancang film ini untuk melibatkan interaktivitas dengan penonton.
Menurut Joko Anwar, sepertiga terakhir dari film ini untuk mendorong penonton untuk berpartisipasi dalam menginterpretasikannya.
Joko menyerahkan pemahaman mengenai ending Siksa Kubur kepada penonton dengan harapan dapat memicu diskusi yang menarik.
Hal ini karena keyakinan dan pandangan setiap individu bisa berbeda-beda, sehingga pengalaman menonton akan menjadi lebih pribadi bagi masing-masing penonton.
Joko Anwar mengungkapkan keinginannya agar film ini menjadi bahan diskusi setelah penonton menyelesaikan menontonnya, baik dengan sesama penonton maupun dengan orang-orang lain yang enak untuk berdiskusi.
Teori Ending Siksa Kubur
Melansir dari situs Froyonion, dalam menjelajahi teka-teki yang terselip di balik akhir film Siksa Kubur, terdapat sejumlah pertanyaan yang memicu diskusi menarik.
1. Nasib Adil Setelah Menyelamatkan Sita
Adil, karakter yang berperan penting dalam cerita, meninggalkan bekas luka yang mencurigakan setelah menyelamatkan Sita.
Luka tersebut, dengan keanehan-keanehannya, seperti bekas gigitan ular: bengkak, memar, dan melepuh.
Sebelum insiden tersebut, Adil terserang kepanikan saat hantu mengejarnya di ruang pemandian mayat.
Keberadaan hantu tersebut mungkin menjadi metafora dari ancaman ular yang mengintainya.
Dan ketika Adil terdesak hingga bersembunyi di dalam loker, kedatangan hantu yang mengepungnya menimbulkan pertanyaan.
Apakah mereka mewakili ancaman nyata atau hanya bayangan ketakutan yang menghantui pikiran Adil?
Ketika Adil roboh setelah menyelamatkan Sita, itu memberikan kesan mendalam tentang perjalanan pencarian kebenaran yang Sita hadapi.
2. Kehancuran Kota: Realitas atau Imajinasi Sita?
Kehidupan Sita sebagai seorang suster membawanya ke sebuah panti jompo, tempat di mana ia menjalankan rencananya.
Namun, kekacauan yang ia saksikan, dari penusukan hingga kerusuhan di kota, hanya tampak terjadi di dalam pikirannya.
Pandangan Sita terhadap agama membentuk persepsinya bahwa moralitas agama hanya menjadi alat kontrol sosial.
Baginya, agama adalah pemicu konflik dan kekerasan, yang memicu tindakan ekstrem seperti bom bunuh diri dan tindakan kekerasan lainnya.
Kegilaan yang menyebar seperti virus, seperti Sita rekam mungkin hanyalah cerminan dari ketakutan dan kegelisahan batinnya sendiri.
3. Identitas Misterius Ismail
Sosok Ismail, yang muncul sebagai hantu gentayangan, menyimpan misteri di balik kematiannya yang tragis.
Dia adalah salah satu korban pelecehan seksual yang akhirnya tewas.
Kehadirannya di goa sebagai arwah terhempas menawarkan lapisan mitis dalam narasi film.
Meski terinspirasi dari hadits, penggambaran Ismail sebagai hantu gentayangan memberi warna baru pada cerita.
Dan saat Sita tanpa sengaja melakukan perjalanan astral, membawa Ismail ke ujung goa, itu menyelesaikan misi penyelamatan yang diberikan kepadanya.
Ular Syuja’ul Aqra: Fakta atau Mitos?
Sita merekam peristiwa di dalam liang kubur, mencatat setiap momen yang terjadi di sana.
Salah satu elemen yang muncul adalah keberadaan ular Syuja’ul Aqra, yang muncul sebentar dalam trailer Siksa Kubur.
Namun, keberadaannya mengundang pertanyaan: apakah itu benar-benar ular yang ditakuti, atau hanya representasi dari ketakutan dan kegelapan dalam pikiran Sita?
Joko Anwar, sutradara film ini, telah menggabungkan berbagai elemen mitos dan realitas dalam film ini.
Sutradara ini berharap interpretasi atas setiap adegan dan karakter dalam film Siksa Kubur dapat menjadi sumber perdebatan yang menarik dan tak kunjung usai.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"