KONTEKS.CO.ID – Perbincangan soal kasus perundungan yang terjadi di SMA Binus Serpong yang menyeret nama anak Vincent Rompies makin panas. Kabarnya, pelaku tergabung dalam Geng Tai alias GT. Berikut ini penjelasan ibu korban tentang sepak terjang Geng T.
Konon, SMA Binus Serpong sudah menindaklanjuti kasus tersebut. Beberapa pelaku di DO kabarnya termasuk L, anak sulung Vincent Rompies.
Ibu korban menjelaskan melalui unggahan di Instagram meski kini sudah terhapus.
Namun warganet sempat menyimpan jejak digital tersebut dan kini menyebar di media sosial.
Sepak Terjang Geng Tai Alias GT
Berikut ini penjelasan ibu korban tentang sepak terjang GT
Di Sekolah Binus Serpong terdapat subkultur/ geng remaja yang terkenal dengan nama GENG TAI (GT).
Subkultur ini bergaul di sebuah toko kecil di belakang sekolah bernama WARUNG IBU GAUL (WIG).
Mereka berkumpul di toko tersebut setiap hari sepulang sekolah untuk melakukan kegiatan menyimpang.
Yang mungkin mengandung unsur kriminal.Seperti kekerasan, merokok di bawah umur, dan vaping.
Geng T Sudah Ada Selama 9 Generasi
Dalam subkultur ini, senior/kelas 12 (sebutannya A), mereka mengendalikan semua yang ada di geng.
Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan mulai pada masa sekolah menengah atas.
A tersebut akan merekrut anggota untuk bergabung dengan geng-geng ini.
Imbalan untuk bergabung dengan geng-geng ini bervariasi, seperti menawari uang untuk bergabung atau memiliki akses ke tempat parkir dekat Binus.
Namun imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah STATUS di sekolah.
Di Binus, anak laki-laki memiliki status hierarki yang lebih tinggi ketika mereka bergabung dengan geng.
Mereka juga mengalami tekanan teman sebaya dari para penghasut, yang seringkali berujung pada pemukulan jika mereka tidak mengikuti perintah dari sang penghasut.
Aturan Jadi Anggota Geng T
Namun, ada aturan untuk jadi anggota Geng Tai.
Pertama, calon anggota baru akan berumpul di warung-warung. Senior akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan perilaku menyimpang.
Beberapa contoh antara lain meneriakkan nama, membelikan makanan untuk para penghasut dan mengikuti perintah yang mereka minta.
N amun yang terpenting bagi mereka, MEREKA HARUS DAPAT HUKUMAN SECARA FISIK.
Mereka juga melecehkan calon anggota baru, untuk menunjukkan apakah mereka layak menyandang gelar anggota geng.
Dalam kejadian tanggal 2 FEBRUARI, kelas 11 dan 10 menjadi saksi mata kejadian.
LEBIH DARI 40 ORANG terlibat dalam insiden ini, beberapa mengakibatkan skorsing dan bahkan DROP OUT.
Saat anggota GT mencekik dan memukul, orang orang yang hadir tertawa saat mengambil gambar dan video pemukulan.
Hukuman untuk korban macam-macam. Ada yang sambil makan diikat di tiang lalu dipukul menggunakan kayu.
BAHKAN ada 2 PEREMPUAN yg menyaksikan KEJADIAN TERSEBUT.
Mereka MENGANGGAPNYA LUCU dan itu tidak berakhir di sana.
Netizen ikutan kesal membaca cuitan tersebut bahkan meminta jangan hanya anak Vincent yang disorot.
“Denger2 ada anak jenderal dan anak pemilik tv, spill dong itu syp aja? soalnya yg disorot bgt emg si anaknya vincent,” tulis warganet di X.
“Bukan pemilik tv. Tapi petinggi tv, bapaknya ini punya jabatan yg lumayan di tv tsb. Nahh si bapak ini padahal image nya buagussss bgt,” sahut yang lain.
“Tadi liat di story di ig, semoga segera di proses. Kasian korbannya,” tulis akun lainnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"