KONTEKS.CO.ID – Setiap tahun, masyarakat Tionghoa di seluruh Indonesia merayakan Tahun Baru Imlek dengan sukacita. Selain barongsai yang telah, terdapat sejumlah tradisi unik lainnya yang menambah kemeriahan perayaan Imlek. Uniknya, perayaan imlek di Indonesia sudah teralkuturasi dengan berbagai budaya sehingga menciptakan perbaduan yang unik dan tidak ada di tempat lain.
Berikut Tradisi Unik Perayaan Imlek di Indonesia
1. Tradisi Patekoan di Jakarta
Salah satu tradisi perayaan imlek di Jakarta adalah patekoan. Patekoan adalah praktik memberikan air teh secara gratis kepada siapa pun yang datang, bahkan kepada orang yang hanya lewat di depannya.
Tradisi ini berakar dari kepedulian sosial Kapiten China bernama Gan Djie terhadap mereka yang pada masa itu mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Melalui patekoan, Gan Djie menyebarkan pesan kepedulian dan solidaritas, menunjukkan bahwa tradisi kecil bisa memiliki dampak yang besar dalam membantu sesama.
Tidak sembarang tempat, Anda bisa menemui tradisi ini di daerah Glodok, Jakarta Barat.
2. Menikmati Kue Khas Imlek Nian Gao di Surabaya
Di Surabaya, kue Nian Gao menjadi salah satu primadona dan hidangan wajib saat menyambut perayaan Imlek. Di berbagai toko di Surabaya, kue-kue keranjang yang cantik dengan dekorasi khas Imlek dipajang dengan menarik. Tak hanya lezat Nian Gao juga melambangkan harapan akan kemakmuran di tahun yang baru.
3. Festival Kuliner di Kawasan Pecinan Semarang
Pasar Semawis di kawasan Pecinan Semarang menjadi pusat perayaan Imlek yang ramai setiap tahunnya. Di sini akan ada festival kuliner menawarkan beragam hidangan khas Imlek yang menggugah selera. Mulai dari kue keranjang, bakpao, hingga mi lezat.
4. Perayaan Grebeg Sudiro di Solo
Masyarakat Tionghia di Solo merayakan imlek dengan mengadakan Grebeg Sudiro. Sebulan sebelum Imlek berlangsung, di daerah Pasar Gedhe dan Klenteng Tien Kok akan ada banyak hiasan dengan ribuan lampion yang menawan.
Grebeg Sudiro adalah perpaduan antara budaya Tionghoa dan Jawa, menunjukkan toleransi antaragama yang kuat di Solo. Selain pawai yang meriah, terdapat juga pembagian 4.000 kue keranjang kepada masyarakat yang menambah keseruan dan kegembiraan perayaan.
5. Festival Cian Cui di Riau
Di Selat Panjang, Riau, masyarakat merayakan imlek dengan mengadakan Festival Cian Cui atau perang air. Warga saling menyiramkan air sebagai simbol berbagi rezeki dan kegembiraan menyambut awal tahun baru. Festival ini menambah keceriaan dalam merayakan Imlek, sambil memperkuat ikatan antarwarga dalam semangat kebersamaan.
6. Pawai Tatung di Singkawang
Di Singkawang, tradisi Pawai Tatung menjadi atraksi utama sat puncak perayaan imlek. Ada lebih dari 500 tatung berparade sambil menampilkan kesaktiannya. Tradisi ini mirip dengan debus di mana para penampil akan ditusuk dengan besi panjang melewati tubuhnya.
Tatung, yang diyakini sedang dirasuki oleh roh dewa, menjadi pusat perhatian dalam meriahnya perayaan Imlek di Singkawang. Tak hanya itu, hidangan khas seperti mie panjang umur dan tarian khas juga memeriahkan perayaan imlek ini.
7. Tradisi Mandi di 7 Sumber Air di Depok
Di Depok, tradisi unik menyambut Imlek adalah ritual mandi di tujuh sumur yang terletak di belakang Vihara Gayatri. Tradisi ini memiliki makna spiritual yang dalam, di mana mandi di tujuh sumur ini akan membawa keberuntungan dan keselamatan. Setiap sumur memiliki nama dan makna tersendiri, seperti sumur Sri Waras yang melambangkan kesehatan dan sumur Sri Rezeki yang melambangkan keberlimpahan rezeki.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"