KONTEKS.CO.ID – Film Cell merupakan adaptasi dari novel tahun 2006 karya Stephen King dengan judul yang sama. Namun, mengapa banyak penonton yang kecewa setelah menyaksikan film Cell ini?
John Cusack memproduksi film Cell lalu merilisnya pada tahun 2016 dengan genre horor fiksi ilmiah Amerika.
Cell menceritakan sebuah virus yang tersebar melalui jaringan telepon yang mengakibatkan orang-orang berubah menjadi zombie.
Sutradara film ini adalah Tod Williams dengan bintang utama John Cusack, Samuel L. Jackson, dan Isabelle Fuhrman.
Respons Penonton
Film ini mendapat tanggapan positif dan negatif dari penonton.
Beberapa penonton menyukai visual yang menegangkan dan menakutkan dari atmosfer film yang horor dan gelap serta performa yang kuat dari kedua aktor, Samuel L. Jackson dan John Cusack.
Namun, beberapa penonton mengkritik negatif karena alur film yang tidak signifikan dari novel yang ditulis Stephen King.
Berdasarkan ulasan di IDMB, film Cell mendapat rating 4.4/10. Film ini juga dikritik secara luas karena naskahnya yang tidak bagus.
Banyak ungkapan kecewa penonton terhadap film Cell karena alur film yang menyimpang dari novel.
Kemudian Odie Henderson dari rogerebert.com menyampaikan kalau penonton horor garis keras mungkin akan kecewa dengan alur cerita dari film Cell.
Namun, Odie tidak merasa kecewa karena film Cell yang alurnya menyimpang dari novel. Ia mengatakan bahwa seseorang tidak dapat memeras 400 halaman menjadi 98 menit.
Sementara itu, anggaran produksi film Cell sebesar $20 juta.
Film ini meraup pendapatan kotor sebesar $36,5 juta di seluruh dunia. Kemudian jumlah penonton film di seluruh dunia sebanyak 1,3 juta orang.
Sinopsis Film Cell
Film Cell berkisah tentang sinyal telepon yang menciptakan kekacauan. Orang-orang yang menggunakan telepon dari sebuah telepon umum terinfeksi dan berubah menjadi zombie.
Dalam kekacauan dan kengerian itu, seorang seniman bernama Clayton Riddell (John Cusack) mencoba bertahan hidup demi berjumpa kembali dengan sang putra, Johnny (Ethan Andrew Casto).
Kisah ini bermula saat Clay yang menyesal telah meninggalkan Sharon (Clark Sarullo) dan Johnny. Dalam perjalanannya untuk kembali pada istri dan anaknya, ia kehabisan baterai ponsel.
Akhirnya ia memutuskan untuk memakai telepon umum.
Namun sinyal elektronik dari telepon umum tersebut (The Pulse) ternyata membuat orang-orang menjadi Zombie. Mengerikannya The Pulse ternyata menyebar ke seluruh dunia.
Beruntung Clay melihat keanehan orang yang menggunakan telepon umum sebelum dirinya. Sehingga ia pun bisa lolos dan bersembunyi di dalam gerbong kereta bawah tanah.
Di sana ia bertemu dengan dua orang yaitu Thomas McCourt, sang masinis. Mereka akhirnya melarikan diri bersama. Sayangnya, rekannya yang ia temui bersama Tom telah tewas zombie yang terinfeksi The Pulse.
Banyak yang terinfeksi (The Phoner). Clay dan Tim berhasil melarikan diri dan bersembunyi di apartemen Clay.
Di sana mereka bergabung dengan seorang remaja yang merupakan tetangga Clay, Alice Maxwell (Isabelle Fuhrman).
Alice mengaku membunuh sang ibu untuk membela diri karena ibunya telah terinfeksi dan menjadi The Phoner.
Mereka bertiga akhirnya berjuang bersama dan melarikan diri menuju Utara ke New England untuk menemui Sharon dan Johnny.
Mampukah mereka selamat dari serangan The Phoner yang mematikan? Dapatkah Clay bertemu dan bersatu kembali dengan anak dan istrinya? *** (Penulis: Zidane Omar Bya – jurnalis magang)
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"