KONTEKS.CO.ID – Sempat mengumumkan masa pensiunnya Hayao Miyazaki kembali dengan karya terbarunya yang berjudul The Boy and Heron. Film yang digarap oleh Studio Ghibli ini bercerita tentang seorang bocah laki-laki berumur 12 tahun yang bernama Mahito yang berpetualang dengan seekor burung cangak abu-abu.
The Boy and Heron merupakah sebuah adaptasi dari novel karya Genzaburo Yoshino yang berjudul How Do You Live? (Kimitachi wa Dou Ikiru ka).
Sinopsis The Boy and Heron
Cerita bermula saat Mahito Maki yang mendengar kabar bahwa Ibunya tewas dalam kebakaran di Rumah Sakit tempat ibunya bekerja. Beberapa tahun setelah tragedi itu, Mahito dan Ayahnya memutuskan untuk pindah dari Tokyo ke sebuah desa. Lalu akhirnya, Ayah Mahito juga memutuskan untuk menikahi seorang wanita bernama Natsuko.
Meskipun Natsuko berusaha dekat dengan Mahito, namun Mahito tetap bersikap dingin pada ibu tirinya. Ia masih nampak berduka atas kematian ibunya beberapa tahun lalu,
Suatu hari, seekor burung cangak bewarna abu-abu menemui Mahiti dan bercerita bahwa ibu mahito masih hidup dan terjebak dalam sebuah kastil di desa itu. Setelah pertemuan itu, Natsuko ibu tiri mahito tiba-tiba menghilang dari kamarnya.
Hal tersebut membuat Mahito bergegas menemui burung cangak abu-abu ibu untuk membantunya mencari keberadaan Natsuko.
Seperti ciri khas animasi grapan Ghibli, pencarian itu membawa Mahito berpetualang ke dunia yang penuh misteri dan keajaiban dengan kualitas grafis yang memukau.
The Boy dan Heron resmi tayang di Jepang sejak  bulan 14 Juli 2023 dan mulai menayangkan di Amerika Serikat pada 8 Desember. Sempat mundur, film ini sudah dapat Anda nikmati di Indonesia sejak tanggal 13 Desember 2023 di seluruh bioskop di Indonesia.
Tak kalah menarik, Soma Satoki menjadi pengisi suara Mahito Maki dan Masaki Suda juga berperan sebagai pengisi suara Sang Burung Cangak abu-abu.
Film berlatar belakang perang dunia II ini sangat layak Anda nikmati untuk mengisi akhir tahun. Apaagi jika Anda merupakan penggemar Ghibli terutama karya Hayao Miyazaki.
FIlm ini juga mengajarkan tentang penerimaan sebuah kehilangan, berdamai dengan duka dan bagaimana kita tetap melangkah ke depan tanpa menghilangkan sebuah kenangan.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"