KONTEKS.CO.ID – Pantang menyerah, Wanda Hamidah dan keluarga untuk mempertahankan hak atas rumah keluarganya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Meskipun mentalnya sudah jatuh dan drop karena ada intimidasi dari kelompok tertentu.
Proses penggusuran ini berlangsung sejak 22 September 2022. Hingga saat ini menurut wanda masih banyak oknum-oknum yang menyambangi kediamannya meminta keluarganya untuk angkat kaki.
“Kondisi psikis kami, mental kami, udah drop. Kami udah capek, saya 3 hari sudah nggak tidur,” ujar Wanda Hamidah pada Jumat, 14 Oktober 2022 dilansir dari Instagramnya.
Salah satu keluarga, Silvya Yusuf menegaskan jika pada awal penggusuran ada 7 Kartu Keluarga yang tinggal di lingkungan ini. Kini tinggal tiga Kartu Keluarga yang masih bertahan sampai sekarang.
Silvya Yusuf menegaskan, intimidasi tersebut terus berdatangan. Bahkan, salah satu keluarga mengalami luka.
“Dua KK yang menyerah itu takut secara mental menghadapi intimidasi tapi kami berkeyakinan karena ini hak kami. Kami akan mempertahankan. Kami percaya, kondisi kami saya belum tidur. Saya luka kemarin saya sujud nggak bisa,” tegas Silvya.
“Kami sampai saat ini masih dipaksa untuk angkutin barang, ngecek dan lain-lain. Sampai kapan kami harus diseperti inikan? Katanya sampai nanti malam kami harus meninggalkan rumah ini,” kata Wanda Hamidah.
Diketahui, kisruh ini berawal dari kuasa atas kepemilikan rumah yang ditempati Wanda Hamidah dan keluarga. Wanda Hamidah disebut tidak memiliki hak atas rumahnya itu.
Pemkot Jakarta Pusat yang telah melayangkan 3 kali somasi terhadap Wanda Hamidah, namun tidak pernah direspons.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"