KONTEKS.CO.ID – Dua minggu setelah sang istri Lady Nayoan membongkar dugaan selingkuh dengan Syahnaz, adik Raffi Ahmad, Rendy Kjaernett minta maaf pada keluarga terutama pada istrinya, Lady Nayoan secara terbuka melalui media.
Rendy menggelar konferensi pers didampingi oleh kuasa hukumnya, Ricky Susanto pada Sabtu, 1 Juli 2023. Tetapi Rendy Kjaernett enggan menceritakan banyak hal pasca Lady Nayoan bongkar dugaan selingkuh dengan Syahnaz, istri Jeje Govinda.
Rendy Kjaernett hanya minta maaf pada istri dan tiga anak-anaknya serta keluarga besarnya.
“Saya mau menyampaikan permohonan maaf saya untuk keluarga saya, terutama istri dan anak-anak saya,” ujar Rendy Kjaernett.
Rendy tidak menggubris pertanyaan media terkait dugaan isu selingkuh dengan Syahnaz ataupun tentang hubungannya dengan sang istri pasca kabar selingkuh mencuat.
Dia hanya berharap permintaan maaf secara terbuka ini bisa meluluhkan hati sang istri agar mau menerimanya kembali.
Seperti diketahui, Lady Nayoan mengancam akan gugat cerai jika suaminya tidak menghentikan perselingkuhannya dengan Syahnaz.
“Saya ingin berfokus memperbaiki kerusakan yang telah saya perbuat ke keluarga saya. Ini masalah internal keluarga saya dan saya mohon doanya,” kata Rendy dengan suara perlahan.
Selain itu, Rendy juga meminta maaf ke publik atas kegaduhan yang timbul akibat ulahnya. Permintaan maaf itu diucapkannya berkali-kali sebagai tanda penyesalan.
Mata Rendy pun memerah saat terakhir kali mengucapkan maaf sebelum konferensi pers diakhiri tim pengacaranya.
Namun, Rendy tidak mau menjawab tentang kebenaran tuduhan selingkuh tersebut. Rendy juga diam saat media bertanya tentang desakan warganet agar televisi memboikot dirinya dan Syahnaz.
Netizen Desak Boikot Syahnaz dan Rendy Kjaernett
Sebab beberapa waktu lalu netizen meminta KPI memboikot Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah agar tak lagi diundang tampil di televisi karena dianggap menampilkan citra buruk.
Apalagi wajah Rendy sering muncul di berbagai sinetron dan FTV. Bahkan Rendy dijuluki Raja FTV karena membintangi banyak judul FTV.
Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI pun merespons desakan publik tersebut.
Salah satu anggota pengawas isi siaran KPI, Aliyah, menyampaikan apa yang jadi permintaan masyarakat berkait hal ini bukanlah tugas KPI.
“Perlu saya sampaikan bahwa tugas KPI itu tidak dalam rangka memboikot artis a, artis b, artis c, dan seterusnya,” ucap Aliyah seperti dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi pada Sabtu, 1 Juli 2023.
Menurut Aliyah, permintaan tersebut adalah hak Lembaga penyiaran televisi dan radio untuk menampilkannya atau tidak.
“Ini kewenangan sepenuhnya Lembaga penyiaran televisi dan radio dalam mengontrak artis tersebut,” ucap Aliyah.
Aliyah menjelaskan, tugas KPI lebih kepada isi sebuah siaran atau tayangan.
Terkait isi tayangan yang menampilkan berita bernada negatif seperti perselingkuhan, perceraian, dan lainnya, KPI meminta Lembaga penyiaran memperhatikan aturan P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran) agar sebuah tayangan tidak keluar dari pedoman atau kode etik yang berlaku.
“Tugas KPI mengawasi isi tayangan, siaran, dan program yang disiarkan, jadi kalau ada tayangan soal perselingkuhan, perceraian dan lain sebagainya tetap mengikuti aturan yang ada,” tegasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"