KONTEKS.CO.ID – Usai merayakan Idul Adha, Dewi Perssik diundang mediasi dengan Pak RT gara-gara sapi kurban yang ditolak. Di antara keduanya, terselip nama Anies Baswedan. Dewi Perssik diundang mediasi dengan Pak RT gara-gara sapi kurban.
Kisruh Dewi Perssik vs Pak RT makin ruwet karena Pak RT tidak terima, namanya diumbar Dewi Perssik di media sosial. Sebaliknya, Dewi Perssik curhat di media sosial karena sapi kurban miliknya ditolak Pak RT.
Demi menghormati hari suci Idul Adha, keduanya diundang untuk mediasi. Namun, Dewi Perssik tampak menangis setelah keluar dari Masjid Babu Khoirot, kawasan Lebak Bulus, pada Kamis, 29 Juni 2023.
Wajahnya terlihat merah menahan tangisan dan amarah. Rupanya, mediasi antara Pak RT dan Dewi Perssik yang disaksikan beberapa warga dan polisi gagal total.
Proses mediasi berlangsung sekitar satu jam dan dimulai pukul 16.00WIB. Satu jam setelah pembicaraan tertutup di lantai dua masjid tersebut, tiba-tiba terdengar suara teriakan. Suara Dewi Perssik terdengar hingga ke lantai 1 masjid, tempat warga berkumpul.
Mendengar teriakan itu, warga ikut berteriak. Ketika Dewi Perssik keluar dari masjid dalam kondisi menangis.
Warga yang baik hati memberikan semangat kepadanya.
“Semangat mami!” terdengar ucapan beberapa warga.
Dewi Perssik lalu berjalan kaki pulang menuju rumahnya yang kebetulan berjarak cukup dekat dari masjid. Di sepanjang jalan, masih banyak warga yang berupaya memberikan simpatinya buat Dewi Perssik. Tidak sedikit dari mereka juga berusaha menyalami mantan istri Saipul Jamil itu.
Adu Mulut Dewi Perssik Vs Pak RT
Sebelum keluar dari ruang mediasi, sempat terjadi adu argumen antara Dewi Perssik dan Ketua RT. Suara mereka terdengar hingga ke lantai satu masjid.
Dewi Perssik emosi tingkat tinggi saat dirinya menjelaskan terkait sapi kurbannya yang ditolak oleh Ketua RT.
“Tapi masjid bukan tempat berak sapi,” terdengar suara seorang pria yang diduga adalah Ketua RT yang mempermasalahkan sapi kurban Dewi Perssik.
“Masjid tempat umum. Pak ustaz aja nggak masalah, kok RT marah-marah. RT harusnya mengayomi,” kata Dewi Perssik.
Dewi Perssik merasa geram sejak awal Ketua RT menolak daging kurban dan juga sapinya. Bahkan dia diminta untuk memindahkan sapinya dari masjid tersebut, juga daging kurbannya tidak diterima untuk dibagikan ke warga sekitar.
Menurut keterangan Dewi Perssik, dia hanya meminta daftar warga yang berhak menerima daging kurban. Dia bahkan tidak meminta warga setempat untuk menyembelih atau membagikan daging tersebut. Namun permintaannya ditolak Ketua RT dengan dalih bahwa warga setempat sudah tidak butuh daging lagi.
Dewi Perssik naik pitam. Lantaran ini pertama kalinya dia ditolak oleh Ketua RT tersebut sementara tahun-tahun sebelumnya proses kurban berjalan lancar-lancar saja.
“Saya sudah 5 tahun tinggal di sini. Saya sudah biasa kurban di sini. Tidak ada sangkut paut dengan politik. Jangan bawa-bawa RAS atau agama. Saya hanya ingin menunaikan ibadah saya, berkurban sapi,” jelas Dewi Perssik pada media di luar Masjid Babu Khoirot tempat mediasi dilakukan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"