KONTEKS.CO.ID – Sungguh beruntung nasib seorang pencari emas amatir di Australia. Dia mendapatkan bongkahaan emas seharga Rp2,4 miliar.
Pria pencari emas yang tidak ingin disebutkan namanya itu hanya bermodalkan alat detektor logam murah ketika menemukan batu seberat 4,6 kg di “Segitiga Emas” Victoria, sebuah area yang membentang antara Ballarat, Bendigo, dan St Arnaud.
Penasaran apakah batu itu berharga, pria pencari emas itu membawanya ke Lucky Strike Gold di Geelong untuk dievaluasi. Pakar emas setempat, Darren Kamp, menyebutkan batu itu mengandung 2,6 kg emas. Ini temuan yang mengejutkan.
“Dia mengeluarkan batu ini dari ranselnya dan ketika dia menjatuhkannya di tangan saya, dia berkata, ‘Apakah menurut Anda ada nilai Rp150 juta di dalamnya’?” kata Tuan Kamp kepada NCA NewsWire, Rabu, 29 Maret 2023.
“Begitu menyentuh tangan saya, saya berkata, ‘Coba Rp1,5 miliar’.” sebutnya
Pria itu kemudian memberi tahu Kamp bahwa istrinya akan sangat bahagia. Krena dia hanya membawa setengah batu, meninggalkan setengahnya lagi di rumah.
“Saya sudah berkecimpung di industri emas selama 43 tahun dan ini adalah spesimen emas terbesar yang pernah saya lihat,” kata Kamp.
“Anda melihat spesimen besar yang ditemukan oleh perusahaan besar di bawah tanah… tetapi untuk menemukannya dengan detektor, itu adalah yang terbesar yang pernah saya lihat,” tambahnya.
Kamp mengutarakan, pencarian emas semakin populer di kalangan anak muda. “Jika Anda bertanya kepada saya beberapa tahun lalu, saya akan mengatakan usia rata-rata untuk hobi ini adalah 50 tahun ke atas,” ujarnya.
“Tapi sekarang kita melihat banyak orang berusia 20-an dan 30-an melakukannya,” imbuhnya.
Berburu emas dapat dianggap sebagai hobi yang menyenangkan karena berbagai alasan, tetapi akhir-akhir ini telah menarik calon pencari emas karena hubungannya dengan alam dan potensi untuk menghasilkan dolar.
“Saya tahu saat-saat sulit di luar sana bagi banyak orang, dan inilah yang dilakukan orang-orang di masa depresi,” ujarnya.
Ya sekarang adalah masa depresi di mana ekonomi mencoba bangkit pascapandemi. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"