KONTEKS.CO.ID – Biaya motor listrik jika dibandingkan dengan pengisian BBM hidrokarbon oleh masyarakat akan menghemat biaya sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta per tahun. Hitungan ini dengan estimasi masyarakat mengisi BBM kurang lebih sekitar enam liter per minggu.
Jika dirata rata, biaya motor listrik akan menimbulkan penghematan Rp1,5 Juta per tahun, maka jika dibagi 365 hari, akan keluar angka rata rata sekitar Rp.4000 penghematan per hari. Ini belum termasuk hitungan akhir pekan dan libur nasional.
Hitungan lainnya tidak terlalu jauh disparitasnya. Beberapa waktu lalu Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut jika dibandingkan dengan biaya bensin, cost operasional biaya motor listrik hanya 50 persen dari harga BBM.
Kalkulasi sederhananya seperti ini, jika menggunakan roda dua bermotor menggunakan BBM dapat mengkonsumsi Rp 12-24 ribu per hari untuk jarak tempuh 30 – 60 km. Sedangkan motor listrik biayanya sekitar Rp 6 ribu – Rp 7 ribu dengan jarak tempuh 30 km dan dan jika ke tempat tujuan yang memiliki jarak 60 km, maka biaya yang dihabiskan sekitar Rp 12 ribu – Rp 14 ribu.Â
Sekarang kita coba hitung-hitung biaya nge-charge untuk mobil setrum, harga BBM saat ini untuk jenis Pertalite Rp10 ribu dan Pertamax seharga Rp12.800. Biaya sedot setrum sekitar Rp 1.650 sampai Rp 2.466 per kWh.Â
JIka dengan mobil listrik kapasitas baterai 75 kWh, maka biaya pengisian hingga 100 persen adalah Rp 123.750 – Rp 184.950. Hayo, lebih murah mana?
Mesin tengah nge-hype, kendaraan listrik bukan berarti sempurna dibanding mobil peminum bensin. Biaya bengkel kendaraan listrik jauh lebih mahal dan harga baterai pun masih amat sangat mahal. Sekarang tinggal hitung kebutuhan dan isi kocek anda saja. Jadi, pilih kendaraan setrum atau kendaraan konsumsi BBM? ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"