KONTEKS.CO.ID – Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksi harga minyak dunia Rabu 18 Januari akan mengalami penguatan di rentang 78,55 USD per barrel – 81,50 USD per barrel.
Menurutnya harga minyak naik ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir setelah China membukukan data pertumbuhan ekonomi tahunan yang lemah. “Meski demikian ini mengalahkan ekspektasi dan harapan bahwa perubahan baru-baru ini dalam kebijakan COVID-19 akan meningkatkan permintaan bahan bakar,” katanya, Selasa 17 Januari.
Berdasarkan data yang dirilis, PDB China meningkat 3 persen tahun lalu. Angka ini meleset dari target resmi yang ada dikisaran 5,5 persen dan menandai kinerja terburuk kedua sejak 1976.
Tetapi data tersebut masih mengalahkan perkiraan analis setelah Beijing membatalkan kebijakan nol Covid 19 nya pada Desember.
Secara terpisah, analis Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi mengatakan rendahnya PDB China akibat transisi Covid-19 telah mendorong penguatan terbaru harga minyak mentah, apalagi di AS saat ini pasar libur untuk Hari Martin Luther King.
Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan produksi kilang minyak China pada tahun 2022 telah turun 3,4% dari tahun sebelumnya untuk penurunan tahunan pertama sejak 2001, meskipun produksi minyak harian bulan Desember naik ke level tertinggi kedua di tahun 2022.
“Antisipasi tahun baru imlek yang dimulai pada hari minggu, membuat dorongan permintaan yang cukup besar untuk bahan bakar transportasi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa laporan dari OPEC dan IEA pada Rabu ini akan menjelaskan kekuatan permintaan minyak sementara kekhawatiran resesi membayangi.
Dalam sebuah survei yang dirilis pada Forum Ekonomi Dunia tahunan di Davos, dua pertiga ekonom sektor swasta dan publik memperkirakan resesi global tahun ini, dengan sekitar 18% menganggapnya “sangat mungkin terjadi”. Survei tentang pandangan kepala eksekutif oleh PwC adalah yang paling suram sejak jajak pendapat tersebut diluncurkan satu dekade lalu.
Sedikit penguatan dolar dari posisi terendah tujuh bulan juga menekan harga minyak, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Dalam perdagangan pasar Eropa semalam, harga minyak dunia di level US80,15 perbarel. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"