KONTEKS.CO.ID – Harga minyak dunia diprediksi akan alami pelemahan pada Senin, 9 Januari. Hal ini dipicu oleh kebijakan Arab Saudi yang menurunkan harga minyak mentah ringan Arab yang dijualnya ke Asia ke level terendah sejak November 2021 di tengah tekanan global yang menekan harga minyak.
Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi faktor eksternal banyak berperan dalam pelemahan harga ini.
“Namun sentimen kuatnya adalah pasar saham di China rally yang mencatatkan kemenangan beruntun selama lima hari. Hal ini yang membuat penurunan harga emas hitam terjaga,” katanya, Minggu 8 Januari.
Ibrahim mengungkapkan optimisme investor bahwa ekonomi China akan segera bangkit dari kesengsaraan akibat COVID dan melakukan pemulihan yang kuat pada tahun 2023.
Dilansir dari Oil Price, pada awal 2023, beberapa faktor berperan dalam menentukan tren jangka pendek dan menengah harga emas hitam tahun ini. Kekhawatiran penawaran dan permintaan, pengetatan kebijakan moneter secara global, ekspektasi perlambatan material dalam pertumbuhan ekonomi dan kemungkinan resesi, dan pembukaan kembali China dengan gelombang keluar Covid semuanya berdampak pada harga emas hitam mentah.
Namun demikian, kekhawatiran tentang resesi tetap ada. Permintaan minyak yang lemah saat ini di AS dan China menambah prospek bearish jangka pendek pada harga emas hitam ini. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"