KONTEKS.CO.ID – Indonesia kecipratan sedikit investasi Foxconn. Perusahaan asal Taiwan yang memproduksi semi konduktor ini berencana investasi kendaraan listrik di Indonesia dengan nilai USD8 miliar atau Rp116 triliun.
Nah, jika dibandingkan India, nilai ini terbilang kecil.
Di India, Foxconn dan Vedanta telah mengumumkan investasi mencapai USD19,5 miliar atau sekitar Rp282,7 triliun (kurs Rp14.500) membuat pabrik pembuat chip pertama di India, yang terletak di negara bagian Gujarat. Perusahaan Taiwan dan pertambangan India ini tertarik karena keseriusan pemerintah India meningkatkan industri manufaktur chip di negara itu.
Pada tahun lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan paket USD10 miliar (Rp145 triliun) untuk menarik investor di Gujarat. Investasi Foxconn dan Vedanta ini diperkirakan akan menciptakan 100 ribu lapangan kerja dan setelah pabrik berdiri produksi chip akan dimulai dalam waktu dua tahun.
India sendiri telah menyatakan akan menghabiskan USD30 miliar (Rp435 triliun) untuk merombak industri teknologinya. Pemerintah mengatakan akan memperluas insentif di luar USD10 miliar awal untuk pembuat chip agar tidak terlalu bergantung pada produsen chip seperti Taiwan, AS, dan China.
“Gujarat telah diakui untuk pengembangan industri, energi hijau, dan kota pintar. Peningkatan infrastruktur dan dukungan aktif dan kuat pemerintah meningkatkan kepercayaan dalam mendirikan pabrik semikonduktor,” kata Brian Ho, wakil presiden Foxconn Semiconductor Group.
Foxconn adalah mitra teknis. Vedanta mendanai proyek tersebut karena ingin mendiversifikasi investasinya ke sektor teknologi. Vedanta sendiri adalah perusahaan ketiga yang mengumumkan rencana untuk membangun pabrik chip di India. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"