KONTEKS.CO.ID – Indonesia akan segera dapat keistimewaan aksesi perdagangan ke kawasan Eurasia setelah menteri perdagangan Zulkifli Hasan meneken perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA), pada awal Desember.
Perjanjian zona perdagangan bebas EAEU telah diteken dengan Vietnam dan Singapura. Perjanjian ini telah berlaku efektif. Dan saat ini tengah berlangsung kesepakatan dengan Iran dan Mesir.
Jika aksesi perdagangan Indonesia telah aktif, maka Indonesia akan bergabung dengan dua negara Asia Tenggara bersama India, Israel, Mongolia dan Uni Emirat Arab untuk mewujudkan zona perdagangan bebas.
Potensi peningkatan ekspor Indonesia akan terbuka luas ke negara-negara anggota EAEU yakni Rusia, Armenia, Belarus, Kazaktan, dan Kirgistan.
Kawasan Eurasia memiliki populasi sekitar 183 juta jiwa dan produk domestik bruto per kapita USD 11,249. Pada 2021, total perdagangan Indonesia-EAEU tercatat sebesar USD 3,3 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke EAEU tercatat sebesar USD 1,5 miliar sedangkan impor Indonesia dari EAEU sebesar USD 1,8 miliar.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke EAEU pada 2021 adalah minyak kelapa sawit. Sementara impor utama Indonesia dari EAEU pada 2021 adalah pupuk mineral atau kimia, mengandung kalium; produk setengah jadi dari besi atau baja bukan paduan; paduan fero; batu bara, briket, ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara; dan pupuk mineral atau kimia mengandung dua atau tiga unsur penyubur nitrogen, fosfor dan kalium.
Menurut menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov, pasar Eurasia menyatukan hampir 185 juta konsumen, dan total pendapatan kotor lebih dari dua triliun dolar AS,” katanya Rabu, 15 Desember sebagaimana dilaporkan TASS.
Saat ini negara-negara anggota Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) mulai menghitung statistik perdagangan dalam mata uang selain dolar AS. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"