KONTEKS.CO.ID – The Business 20 atau B20 yang merupakan bagian dari G20 telah menghasilkan kesepakatan kerja sama bisnis senilai Rp80,2 triliun. Sektor pariwisaya menjadi salah satu dari kesepakatan bisnis tersebut.
Kesepakatan bisnis yang melibatkan 11 negara G20 ini tercipta dalam giat B20 Investment forum yang merupakan bagian dari B20. Ini menjadi etalase yang mempertemukan para pemilik proyek dan calon investor dari seluruh dunia.
Pariwisata sendiri sebagai salah satu industri yang ditampilkan dalam B20 Investment forum dipercaya menyumbang penerimaan negara secara signifikan. Booming pada industri pariwisata menciptakan ribuan lowongan pekerjaan, mendorong pembangunan infrastruktrur seperti jalan, sarana Kesehatan, pendidikan dan perumahan.
Industri pariwisata ikut menjaga warisan budaya melalui penciptaan ruang yang meningkatkan kesadaran adanya nilai nilai tradisional yang tetap harus dijaga dan dipelihara.
Saat menjadi moderator pada sesi pariwisata di B20 Investment forum, Bambang B Suwarso, Deputi Komite Tetap (Komtap) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk Asia Pasifik, menunjukkan peran aktif mempromosikan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) TANAMORI di Labuan Bajo. Ini adalah salah satu destinasi pariwisata prioritas Indonesia
Dia mengatakan, pengembangan pelatihan bela diri di TANAMORI yang dilakukan investor dari Rusia, akan menjadikan Indonesia lebih dikenal dengan aspek lain selain pariwisata. Pada gilirannya pengembangan areal TANAMORI di Kabupaten Manggarai Barat, akan menggerakkan ekonomi setempat.
“Termasuk pemberdayaan masyarakat setempat yang pada akhirnya akan meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan meningkatkan Gross Domestic Product,” tutur Bambang.
Lebih lanjut dikatakan, PT TanaMori Makmur Indonesia sebagai operator KEK TANAMORI yang tengah melakukan pengembangan proyek di TanaMori, Manggarai Barat, NTT sebagai proyek kawasan pariwisata kelas dunia.
Proyek dengan luas 246 hektare ini menjadi bagian dari salah satu wilayah lima destinasi superprioritas nasional. Nantinya daerah itu akan menjadi lokasi ASEAN Leadership Summit pada 2023.
Apa yang dilakukan perusahaan diharapkan menjadi lokomotif pertumbuhan pariwisata daerah NTT, sekaligus berdampak pada kemajuan ekonomi Indonesia.
The Business 20 atau B20 merupakan outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional. Melalui keberadaan para pelaku bisnis dari seluruh dunia, B20 merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.
B20 melakukan sejumlah pertemuan yang bertujuan untuk terus mengembangkan rekomendasi dan menghasilkan komitmen-komitmen relevan dari para pemimpin bisnis dunia dan organisasi bisnis untuk menghadapi isu-isu global yang penting dan berpengaruh secara signifikan.
B20 memberikan landasan yang kuat bagi komunitas bisnis internasional untuk turut serta dalam tata kelola perekonomian global dan ekonomi internasional serta regulasi perdagangan. Melalui Pertemuan Satgas B20 (B20 Taskforce) dan Pertemuan Tingkat Tinggi B20 (B20 Summit), B20 melakukan pembahasan kebijakan dan rekomendasi yang dapat mendukung tugas G20 untuk mencapai ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.
B20 secara konsisten menyesuaikan prioritasnya dengan prioritas pada Pertemuan Tingkat Tinggi G20 yang berfokus pada pembangunan ekonomi global. Prioritas B20 antara lain, rekomendasi kebijakan pada reformasi sistem keuangan, perdagangan, investasi, infrastruktur, ketenagakerjaan, dan anti-korupsi.
Beberapa pemimpin negara anggota G20 telah menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi B20 dan bertukar pandangan dengan para delegasi B20. Sejalan dengan G20, Presidensi B20 terus berganti setiap tahunnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"